Minta Rusia Pulihkan Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam, Paus Fransiskus: Tangis yang Kelaparan Naik ke Langit
JAKARTA - Pemimpin Gereja Katolik dunia Paus Fransiskus pada Hari Minggu meminta Rusia untuk membatalkan keputusannya meninggalkan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam, di mana Rusia mengizinkan Ukraina mengekspor biji-bijian dari pelabuhan-pelabuhannya meskipun ada perang yang sedang berlangsung.
"Saya memohon kepada saudara-saudara saya, pihak berwenang Federasi Rusia, agar inisiatif Laut Hitam dapat dilanjutkan dan biji-bijian dapat diangkut dengan aman," kata Paus Fransiskus dalam pesan mingguan, melansir Reuters 30 Juli.
Diketahui, harga gandum global mengalami lonjakan sejak Rusia meninggalkan kesepkatan yang ditengahi PBB dan Turki itu pada 17 Juli lalu, disertai dengan penyerangan terhadap pelabuhan dan infrastruktur biji-bijian Ukraina di Laut Hitam maupun Sungai Donau.
Berbicara di hadapan kerumunan orang di Lapangan Santo Petrus, Paus Fransiskus mengajak umat beriman untuk terus berdoa "bagi para martir Ukraina, di mana perang menghancurkan segalanya, bahkan biji-bijian," dan menyebutnya sebagai "penghinaan besar bagi Tuhan."
Pemimpin hampir 1,4 miliar umat Katolik di dunia ini mengatakan "tangisan jutaan saudara dan saudari yang menderita kelaparan naik ke langit".
Rusia sendiri menyatakan keluar dari kesepakatan, setelah masa perpanjangan berakhir, mengatakan tuntutannya untuk meringankan sanksi atas ekspor biji-bijian dan pupuknya tidak dipenuhi. Moskow juga mengeluhkan tidak cukup banyak biji-bijian yang sampai ke negara-negara miskin.
Minggu lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan untuk memasok biji-bijian ke Afrika, beberapa di antaranya secara gratis, tetapi Pemimpin Uni Afrika Azali Assoumani, menanggapi itu "mungkin tidak cukup".
Baca juga:
- Khawatir Jika Pembakaran Al-Qur'an Terus Terjadi, PM Swedia: Kita Menghadapi Risiko
- Juli 2023 akan Menjadi Bulan Terpanas Dunia Lampaui Rekor 174 Tahun, Sekjen PBB: Ini Menakutkan dan Baru Permulaan
- Pejabat Rusia dan China Akrab dengan Kim Jong-un Saksi Rudal Terbaru Korut, PBB: Tanggung Jawab Bersama Tegakkan Resolusi
- Presiden Erdogan Gelar Pertemuan dengan Abbas dan Haniyeh, Faksi Palestina Sepakati Pemerintah Persatuan Pekan Ini?
Diketahui, sejak konflik di Ukraina meletus tahun lalu, Paus Fransiskus berulang kali mengutuk perang agresi Rusia, tetapi juga berusaha untuk tetap membuka jalur komunikasi dengan Moskow, dengan hasil yang terbatas.
Pada Bulan Mei, Ia menugaskan kepala konferensi para uskup Italia, Kardinal Matteo Zuppi, untuk bertindak sebagai utusan perdamaian. Sejauh ini Kardinal Zuppi telah berkunjung ke Kyiv, Moskow dan Washington, mengupayakan repatriasi anak-anak dari Rusia dan daerah-daerah yang dikuasai Rusia ke Ukraina.