Ketika Konser Taylor Swift Sebabkan Gempa M 2,3

JAKARTA - Penonton dalam konser Taylor Swift di Seattle menyebabkan aktivitas yang mirip dengan gempa berkekuatan M 2,3.

Tur stadion besar Eras dari bintang pop itu menghantam Lumen Field selama dua malam pada akhir pekan lalu (22-23 Juli).

Seismolog Jackie Caplan-Auerbach mengatakan kepada CNN bahwa data yang dikumpulkan selama pertunjukan menunjukkan aktivitas seismik dalam skala besar.

Caplan-Auerbach mengatakan, "guncangannya dua kali lebih kuat" sebagai peristiwa yang dikenal sebagai 'Beast Quake', yang terjadi pada tahun 2011 ketika penggemar Seattle Seahawks merayakan touchdown dalam pertandingan NFL.

“Perbedaan utamanya adalah durasi getarannya,” tambahnya.

“Bersorak setelah touchdown berlangsung selama beberapa detik, tapi akhirnya mereda. Ini jauh lebih acak daripada konser."

“Untuk Taylor Swift, saya mengumpulkan sekitar 10 jam data di mana ritme mengendalikan perilaku. Musiknya, speakernya, iramanya. Semua energi itu dapat didorong ke dalam tanah dan mengguncangnya.”

Seorang penggemar dalam acara itu mengatakan: "Anda benar-benar bisa merasakan tanah bergetar di bawah kaki Anda."

Pada tanggal pertama di Seattle, Taylor Swift dan Haim memberikan debut langsung untuk trek Evermore, yakni No Body, No Crime.

Haim mendukung Swift pada tahap terakhir tur stadionnya di Amerika Utara dan mereka bergabung dengannya untuk lagu rilisan tahun 2020 selama segmen set Evermore.

Swift akan membawa tur Eras yang sangat dipujinya ini ke tempat-tempat internasional mengikuti pertunjukan ekstensif di seluruh Amerika Utara.

Bagian Inggris dan Eropa dari tur ini dimulai pada 9 Mei 2024 di Paris dan berakhir pada 17 Agustus 2024 di London.

Bulan ini, Swift mengumumkan penambahan 14 tanggal tur Eras baru di Inggris dan Uni Eropa, dengan Paramore sebagai pendukung.

Pertunjukan langsung yang baru ditambahkan tampaknya mengesampingkan dia sebagai headliner potensial untuk Glastonbury 2024.