Seoul Bakal Luncurkan Layanan Bus Air di Sungai Han Tahun Depan
JAKARTA - Pemerintah Kota Seoul, Korea Selatan meluncurkan cetak biru untuk layanan bus air di sepanjang Sungai Han akhir bulan lalu, mengundang para calon operator untuk mengajukan penawaran.
Pemerintah kota mengatakan, mereka bertujuan untuk meluncurkan layanan bus air komersial dengan rute antara Gimpo Grand Bridge, di sebelah barat ibukota, dan Jamsil Grand Bridge di sebelah tenggara Seoul pada paruh kedua tahun depan setelah menentukan calon operator.
Operator akan diminta untuk menyediakan setidaknya enam bus air dalam waktu satu tahun setelah perjanjian bisnis, serta lebih dari 10 bus air dalam waktu dua tahun, kata pemerintah kota, seperti dilansir dari Korea Times 25 Juli.
Pemerintah kota menambahkan, setiap bus harus mampu mengangkut setidaknya 150 penumpang dan 20 sepeda, serta melaju dengan kecepatan mencapai 20 knot atau lebih.
Pemerintah Seoul memutuskan memulai proyek bus air, setelah Wali Kota Oh Se-hoon menaiki kapal River Bus London di Sungai Thames selama kunjungannya ke Inggris pada Bulan Maret.
River Bus London adalah layanan kapal komuter yang menghubungkan titik-titik utama di tepi sungai, yang disediakan sebagai bagian dari layanan transportasi penumpang, turis dan komuter di sepanjang sungai.
Baca juga:
- Khawatir Jika Pembakaran Al-Qur'an Terus Terjadi, PM Swedia: Kita Menghadapi Risiko
- Juli 2023 akan Menjadi Bulan Terpanas Dunia Lampaui Rekor 174 Tahun, Sekjen PBB: Ini Menakutkan dan Baru Permulaan
- Pejabat Rusia dan China Akrab dengan Kim Jong-un Saksi Rudal Terbaru Korut, PBB: Tanggung Jawab Bersama Tegakkan Resolusi
- Presiden Erdogan Gelar Pertemuan dengan Abbas dan Haniyeh, Faksi Palestina Sepakati Pemerintah Persatuan Pekan Ini?
Pemerintah Kota Seoul mengatakan, mereka berencana untuk mengembangkan layanan bus air menjadi kombinasi antara landmark kota, produk wisata dan sarana transportasi air yang melengkapi transportasi umum darat.
Selain itu, Pemerintah Kota Seoul mengatakan akan mencari solusi untuk kendala yang mungkin terjadi pada layanan ini, seperti kurangnya aksesibilitas ke dermaga dan kelayakan ekonomi.