Menteri ESDM Ungkap Rencana Lanjutan Usai Akusisi Blok Masela: Selesai dalam 3 Bulan

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasarif mengungkapkan, rencana lanjutan setelah Pertamina dan berhasil mengakuisisi Blok Masela dan menggenggam hak partisipasi masing-masing sebesar 20 dan 15 persen.

Arifin menyebut, jika dirinya menargetkan setelah Sales Purchase Agreement (SPA) dengan Shell, pihaknya menagetkan penyelesaian dan finalisasi ambil alih blok Masela selesai dalam 3 bulan.

"Diharapkan dalam 3 bulan rencana kerja selesai, habis itu akan mengajukan plan of development (POD)," uajr Arifin kepada media, Jumat, 28 Juli.

Untuk saat ini, kata Arifin, pihaknya akan membentuk tim pada Bulan Agustus mendatang guna mempersiapkan rencana kerja lanjutan.

Setelah rampung, Pertamina akan mengajukan POD dan kepastian jalannya produksi akan berlangsung.

"Kalau POD jalan kita jadi ada kepastian kapan produksi pertama bisa terjadi," imbuh Arifin.

Sebelumnya diberitakan, penandatanganan sales purchasing agreement (SPA) ini disaksikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Presiden & Ketua Pegawai Eksekutif Kumpulan Petronas Tan Sri Tengku Muhammad Taufik.

Nantinya, untuk pengelolaan Blok Masela akan dilakukan oleh Pertamina dan Petronas yang memegang hak partisipasi Pertamina sebesar 20 persen dan Petronas sebesar 15 persen.

Dikutip dari lama resmi Shell, pertimbangan dasar untuk penjualan tersebut adalah sebesar 325 juta dolar AS dalam bentuk tunai dengan tambahan jumlah kontingen sebesar 325 juta dolar AS yang harus dibayarkan saat keputusan investasi akhir atau final investment decision (FID).

"Keputusan untuk menjual partisipasi kami di Masela PSC sejalan dengan fokus kami pada alokasi modal yang disiplin,” ujar Direktur Gas dan Hulu Terintegrasi ShellZoë Yujnovich.