Mahasiswa UNJ Dikeroyok Mahasiswa Trisakti hingga Tak Sadar Diri di GOR Pasar Minggu
JAKARTA - Aksi pengeroyokan terjadi saat turnamen futsal antar kampus di GOR Pasar Minggu Jakarta Selatan, Rabu, 26 Juli. Satu orang mahasiswa bernama Aditio Rizkiawan Ortega (22) dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dilaporkan tidak sadarkan diri akibat dikeroyok para pelaku.
Kakak korban bernama Rangga mengatakan, kejadian itu terjadi saat pertandingan berlangsung panas. Dia mengklaim tiba-tiba adiknya dikeroyok meski saat itu keadaan pihak lawan tengah unggul.
“Pertandingan finalnya memang agak panas. Namanya juga final, kalau dilihat dari video pemain UNJ selaku adik saya sendiri itu gak ada pemukulan atau apa pun bener-bener bersih. Terus tiba-tiba dari Trisaktinya. Padahal Trisakti unggul, tidak tahu kenapa tiba-tiba dia ngeroyok gitu,” kata Rangga, Kamis, 27 Juli.
Menurut Rangga, adiknya dipukul hingga terjatuh lalu diinjak pihak lawan. Akibatnya, adiknya tidak sadarkan diri.
"Adik saya dipukul, jatuh, nah pas sudah jatuh diinjak-injak sama pemain Trisakti. Sempat pingsan juga tak sadar adik saya. Tiba-tiba sih dipukul terus jatuh kan kena mulut bibirnya berdarah. Sudah setelah jatuh itu langsung diinjak-injak gitu,” ucapnya.
Beruntung, adiknya masih selamat usai dikeroyok. Rangga menyebut, pihaknya belum membuat laporan polisi atas peristiwa yang ada karena masih menunggu itikad baik. Namun, jika tidak ada maka akan ditempu jalur hukum.
Baca juga:
- Menag Yaqut Sebut 8 Jemaah Haji Sempat Hilang, 3 Wafat, 1 Dalam Pencarian
- Emban Tugas Tangani Ponpes Al Zaytun, Menag Yaqut Berhati-hati
- Satpol PP Temukan Banyak Kondom di Hutan Kota UKI Jaktim, Warga: Tidak Ada Lampu Penerangan, Rawan
- Kronologi Wanita Bajak Mobil Patroli di Jaktim, Sempat Tabrak 2 Mobil Sebelum Ditangkap
“Kalau nggak ada juga kita lanjut proses hukum,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Rusit Malaka membenarkan adanya peristiwa tersebut. Kendati demikian, pihaknya belum menerima laporan dari pihak korban.
Ia juga menyebut bila kedua belah pihak telah meyelesaikan secara kekeluargaan. Karena pertandingan itu dilanjutkan hingga berakhirnya turnamen.
“Setelah dilerai, pertandingan berlanjut lagi sampai pembagian hadiah aman. Sudah aman, tidak ada lagi kekacauan, mereka sudah damai. Ya jelas siapa yang buat laporan pasti ditindaklanjuti,” tutupnya.