Istri Mario Teguh Akui Ada Kontrak Kerja Sama dengan Pengusaha Skincare, Jadi Brand Ambassador?

JAKARTA - Mario Teguh dan istrinya, Linna Teguh dilaporkan atas dugaan penipuan dan penggelapan oleh seorang pengusaha bernama Sunyoto Indra Prayitno. Pengusaha produk skincare itu mengaku alami kerugian sebesar Rp 5 miliar setelah bekerja sama dengan Mario Teguh dan istrinya.

Linna Teguh mengaku bahwa dirinya pernah bekerja sama dengan Sunyoto. Keduanya bahkan sudah menandatangani kontrak pada Agustus 2022 lalu.

Namun, kerja sama yang telah ditandatangani bukan untuk brand ambassador, melainkan pendampingan dari istri Mario Teguh terhadap sang pengusaha.

“Bukan konsultasi full, kami hanya memberikan pendampingan. Oleh sebabnya, di kontrak MOU yang kita tandatangani bersama itu tugasnya pendampingan bukan brand ambassador,” ujar Linna Teguh kepada awak media di Cikini, Jakarta Pusat pada Sabtu, 22 Juli.

Kemudian, Linna Teguh menjelaskan tugas pendampingan yang dimaksud. Istri Mario Teguh itu menyebut tiga poin yang dikerjakannya untuk sang pengusaha. Ia memastikan tidak ada kerja sama sebagai brand ambassador.

“Jadi pendampingan itu ada 3 poin. Pertama, brand dan logo produk. Kedua, posting di media sosial sebagai pendampingan pengenalan untuk produk-produk ke masyarakat. Ketiga, network offline yaitu adalah pembuatan web,” tutur Linna Teguh.

Terkait bayaran yang diterima, Linna mengaku nominal yang disepakati dibuat sendiri oleh kliennya. Ia tidak mematok harga khusus karena Mario Teguh tidak terlibat dalam pendampingan yang dilakukan.

“Dia bertanya berapa fee. Karena ini tidak wajar, dalam artian tidak ada pak Mario, saya bilang ‘Saya kasih anda form kosong. Isi sendiri,” katanya.

Meski tidak menyatakan nominal yang telah disepakati, Linna Teguh menyebut kontrak tersebut berjalan untuk 5 tahun sejak ditandatanganinya kontrak.

Lebih lanjut, istri Mario Teguh mengaku sudah menerima sejumlah uang sebagai bayaran atas pendampingannya dengan cara dicicil. Ia sudah menerima tujuh kali pembayaran termasuk down payment (DP).

“Di kontrak itu seharusnya kami dibayar saat tanda tangan perjanjian, hari itu tidak pembayarannya, molor. Jadi, kalau kita yang minta pembayaran di awal itu benar,” ucap Linna Teguh.

“Dari seluruh pembayaran dia, empat kali pembayaran termasuk bayar DP telat waktu, dua kali tepat waktu, satu kali lebih awal sehari, itu. Jadi, pembayaran tertera setiap tanggal 15 setiap bulannya mulai dari september 2022,” tandasnya

Mario Teguh dan istrinya (dok. Ist)