Hidayat Nur Wahid Kritik Sri Mulyani Soal Dana Wakaf: Gunakan Dana Wakaf, Tapi Korupsi Makin Ekstrem
JAKARTA - Pemerintah merencanakan pembangunan infrastruktur senilai Rp597 miliar dengan dana wakaf. Hal tersebut mengundang komentar miring dari banyak pihak.
Salah satu yang mengkritik program yang akan dijalankan oleh Kementerian Keuangan tersebut adalah Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Seperti yang diberitakan VOI sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI tersebut memberikan tamparan keras kepada Sri Mulyani. Menurut Hidayat, hal yang dikatakan oleh Sri Mulyani tentang tujuan sosial penggunaan dana wakaf bersifat kontradiktif.
Lebih dari itu, Politikus PKS ini juga berpendapat bahwa program pemerintah tersebut bersifat ironi. Sebab, pemerintah menggumpulkan dana rakyat. Demikian disampaikan Hidayat Nur Wahid melalui akun twitternya @hnurwahid Twitter.
"Iya, itu kontradiktif yang terulang lagi. Dan lebih ironi lagi, karena dana Umat ingin dihimpun; haji, zakat, wakaf, umrah," kata Hidayat Nur Wahid dikutip Jumat, 29 Januari.
Baca juga:
Komentar Hidayat tersebut merupakan tanggapan atas cuitan dari Rizal Ramli. Ekonom Senior tersebut melalui akun Twitter @RamliRizal, juga memberikan kritikan atas pernyataan Sri Mulyani. Rizal mengungkapkan, pemerintah selama ini menggencarkan islamofobia, namun ternyata dana umat islam malah digasak juga.
"Islam-Phobia digencarkan, tapi ketika kesulitan keuangan, merayu, dan memanfaatkan dana ummat, wakaf dan dana haji. Kontradiktif amat sih," cuit Rizal.
Sedangkan kontradiksi yang dimaksud oleh Hidayat adalah kondisi keuangan negara di pemerintahan. Pemerintah berencana membangun infrakstruktur menggunakan dana wakaf, tapi korupsi masih kerap terjadi. Korupsi tersebut justru yang menyebabkan keuangan negara semakin merosot.
"Tapi korupsi yang menggerogoti keuangan Negara dan Bangsa terus makin ekstrim saja; kondensat, jiwasraya, asabri, bpjs tenaga kerja, bansos termasuk untuk disabilitas,” tutur Hidayat.