Biar Makin Paham, Orang Tua Perlu Lakukan Pendekatan Ini saat Menjelaskan Pubertas pada Anak
JAKARTA - Sebagai orang tua, membahas soal pubertas dengan anak sangatlah penting. Selain bertujuan agar anak memahami tubuhnya, pembahasan pubertas akan lebih baik jika diketahui anak dari orang tua daripada teman, media sosial, internet, atau lingkungan sekitar.
Emily Ruedinger, MD, MED, seorang dokter anak dan pakar kesehatan remaja di UW Health Kids, Madison-Wisconsin mengatakan bahwa anak-anak secara alami memiliki sifat penasaran. Dan jika informasi itu tidak didapatkan dari orang tua, maka mereka akan mencarinya dari sumber lain. Alasan mengapa orang tua perlu menjelaskan sebab dari sini, anak akan menjadikan orang tua sebagai sumber informasi tepercaya.
Anda dapat mulai memperkenalkan dasar diskusi yang diperlukan sejak anak masih bayi atau balita.
"Gunakan istilah anatomi yang benar untuk menggambarkan bagian tubuh," saran Dr. Ruedinger, dilansir dari Very Well Family, Jumat, 21 Juli.
Sering ditemukan orang tua lebih memilih menggunakan istilah ‘lucu’ saat memberi penjelasan anak tentang bagian tubuh. Padahal, menggunakan istilah tubuh yang sebenarnya mencegah anak dari rasa penasaran.
Selain menormalkan nama anatomi tubuh, saat beranjak remaja perkenalkan anak tentang seksualitas. Serta perubahan tubuh dengan penekanan bahwa tiap orang berkembang dari waktu ke waktu dan dengan kecepatannya sendiri. Tidak hanya itu, terus sediakan lingkungan terbuka dan ramah di mana topik ini dapat didiskusikan.
Sebagai aturan umum, Anda harus menjawab pertanyaan anak dengan jujur. Pada saat yang sama, Anda tidak perlu merinci lebih jauh jawaban dari pertanyaan anak.
Baca juga:
"Terkadang sebagai orang dewasa, kita menginterpretasikan pertanyaan menjadi lebih besar dari yang diinginkan anak," kata Dr. Ruedinger.
Misalnya, jika mereka bertanya dari mana seorang bayi berasal, biasanya mereka tidak bertanya tentang mekanisme seks. Mereka mungkin hanya perlu tahu bahwa mereka tumbuh di dalam perut orang tua.
"Sedangkan untuk anak yang usianya lebih kecil, Anda dapat menjelaskan bahwa suatu saat tubuh mereka akan berubah dari tubuh anak kecil menjadi tubuh orang dewasa," kata Dr. Ruedinger.
Anda dapat mengemukakannya secara alami saat mereka melihat Anda memakai deodoran atau jika mereka bertanya tentang mencukur bulu kaki.
"Gunakan situasi itu sebagai kesempatan untuk menyampaikan ide-ide ini, sehingga mereka tahu apa yang diharapkan secara fisik dan kognitif saat pubertas terjadi pada mereka."
Untuk menghindari stres karena tema pembahasan yang berat, buatlah diskusi-diskusi ringan dan bertahap tentang pubertas. Dan jadikan tema ini sebagai pembahasan yang lumrah. Jika Anda menganggap hal ini tabu untuk dibahas atau menunda pembicaraan hingga anak mencapai usia pubertas. Baik Anda maupun anak akan merasa canggung dan tentu menghindari tema pubertas sebagai bahan diskusi.
Berbicara dengan anak tentang pubertas adalah bagian penting dari mengasuh anak. Tujuannya yaitu memberi anak semua informasi penting dengan cara yang tidak memalukan yang menghormati transisi monumental dari masa kanak-kanak ke dewasa.
Jika Anda memiliki pertanyaan tentang pubertas atau cara terbaik untuk membicarakan topik tersebut dengan anak, hubungi dokter anak atau penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan panduan dan dukungan.
Faktanya, dorong anak untuk berbicara dengan dokter jika mereka menginginkan lebih banyak informasi daripada yang dapat Anda berikan. Intinya adalah membuat ruang yang aman dan inklusif bagi anak untuk mengajukan pertanyaan dan memandang Anda sebagai sumber informasi tepercaya.