Melibatkan Reaksi Berantai, Bagaimana Cara Kerja Bom Atom?
YOGYAKARTA – Keterlibatan ilmuwan fisika Oppenheimer dalam pembuatan bom atom jadi titik awal yang cukup berpengaruh, tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan sains namun juga di bidang persenjataan. Periode pertama bom atom digunakan di Perang Dunia kedua, kala itu Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Di luar dari itu, bagaimana sebenarnya cara kerja bom atom?
Cara Kerja Bom Atom
Harus diketahui bahwa bom atom adalah nama alias dari bom nuklir. Cara kerja bom atom atau bom nuklir adalah dengan melibatkan reaksi kimia yang kemudian menghasilkan respon berupa ledakan besar.
Dikutip dari situs resmi Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), nuklir adalah bagian terkecil dari atom, sedangkan atom adalah bagian terkecil dari sebuah materi. Meski jadi bagian terkecil dari sebuah materi, atom dapat memicu ledakan energi yang cukup besar.
Patut diketahui bahwa senjata nuklir pada dasarnya punya dua tipe, salah satunya bekerja dengan cara menghasilkan energi ledak dari reaksi fisi. Tipe pertama inilah yang dinamakan dengan bom atom.
Penciptaan bom atom sebenarnya tidak dilakukan begitu saja. Semua berawal dari perjalanan panjang, hingga akhirnya ilmuwan Albert Einstein menemukan teorinya yang terkenal dan berpengaruh di bidang sains, yakni E = mc2, atau Energi sama dengan Massa Benda dikali Kuadrat Kecepatan Cahaya. Sederhananya, tiap atom yang jadi penyusun dunia atau materi dapat ditukar jadi energi, begitupun sebaliknya.
Baca juga:
- Robert F. Kennedy Jr. Janjikan Dukungan Progresif Dolar AS dengan Bitcoin Jika Terpilih sebagai Presiden
- Microsoft Memperluas Suite Alat Keamanan Gratis untuk Pelanggan
- Masalah Konektivitas WhatsApp Telah Diperbaiki setelah Ribuan Pengguna Melaporkan Gangguan
- TikTok Buka Akses Riset Software untuk Peneliti di Eropa Menyambut Aturan Baru EU
Dalam kasus bom Hiroshima dan Nagasaki, bom atom yang dijatuhkan memiliki bahan bakar yang berupa Uranium isotop 235 (U-235). Cara kerjanya adalah dengan menempatkan dua lempeng uranium U-235 di dua ujung bom. Salah satu lempengan akan ditembakkan hingga terlempar ke lempengan lainnya. Harus diketahui pula bahwa lempengan yang ditarak memiliki Polonium-210 dan Berilium-9 yang menjadi neutron initiator.
Saat dua lempengan uranium saling bertabrakan akan tercipta fenomena fisika yang disebut massa supercritical. Kondisi tersebut jadi fase ideal untuk memicu reaksi fisi dengan spontan. Reaksi fisi adalah proses pemecah atom menjadi bagian yang lebih kecil lagi.
Pada bom, saat terjadi fenomena massa supercritical, neutron initiator akan meluncurkan neutron hingga mengubah Uranium-235 jadi Uranium-236 yang sangat tidak stabil. U-236 akan terpecah jadi barium dan kripton lalu menembakkan tiga neutron. Ketiga neutron tersebut akan menabrak atom U-235 lainnya dan terjadilah reaksi serupa. Saat reaksi tersebut terjadi, massa berubah menjadi energi sebagaimana teori Albert Einstein. Proses tersebut yang kemudian menghasilkan bom atom dengan kekuatan ledak dahsyat.
Selain terkait cara kerja bom atom, kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.