Sinopsis Film Jendela Seribu Sungai, Perjuangan Anak-anak Banjarmasin Meraih Mimpi
JAKARTA - Film Jendela Seribu Sungai akan tayang di bioskop mulai 20 Juli. Film ini mengangkat kisah budaya dan perjuangan anak-anak asli Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Jendela Seribu Sungai mengisahkan tentang tiga orang anak, yakni Bunga (Sheryl Drisanna Kuntadi), Kejora (Halisa Naura), dan Arian (Bima Sena) yang tinggal di tepi aliran Sungai Martapura, Banjarmasin. Mereka menyimpan cita-cita yang tersandera oleh keinginan dan harapan orangtua.
Bunga yang berkebutuhan khusus harus mengubur dalam-dalam cita-citanya sebagai penari. Arian ingin meneruskan tradisi seniman kuriding, namun, Abah meminta hanya menjadikannya sebagai hobi hingga Kejora yang pandai matematika dipaksa meneruskan tradisi keluarga sebagai balian (dukun).
Selain tiga tokoh utama tersebut, film Jendela Seribu Sungai semakin apik dengan aksi peran Mathias Muchus (Awat), Ariyo Wahab (Abah Arian), Baim (Damang Isman), Olla Ramlan (Uma Arian), Bopak Castello (Daim), Agla Artalidia (Guru Sheila), dan Ajil Ditto (Arian Dewasa). Film itu juga turut dimeriahkan oleh penampilan vokalis band Radja, Ian Kasela sebagai cameo.
Pada pemutaran perdana Jendela Seribu Sungai di XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 17 Juli malam, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina yang juga bertindak sebagai produser eksekutif mengatakan film itu diharapkan menjadi hadiah terindah bagi Kota Banjarmasin yang akan segera merayakan hari jadinya yang ke-497.
“Bahwa kita bisa buat film dan kita bisa angkat potensi wisata Banjarmasin, di samping memang ide ceritanya original dan sangat menyentuh, soal semangat dan perjuangan. Semoga ini menjadi kado terindah bagi warga kita,” kata Ibnu.
Selain menjadi kebanggaan warga Banjarmasin dan dapat mengangkat potensi wisata dengan menyoroti keindahan kota dan alam dari Kota Seribu Sungai itu, Ibnu mengatakan film Jendela Seribu Sungai juga merupakan upaya pemerintah kota untuk memberikan ruang kreasi dan kolaborasi bagi masyarakatnya.
Baca juga:
“Kita ingin memberikan ruang sebesar-besarnya kepada seluruh potensi anak Banjarmasin untuk mengeksplorasi, berkreasi, berinovasi, dan berkolaborasi,“ kata dia.
Film keluarga yang akan dirilis tanggal 20 Juli 2023 itu juga dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli.
Film yang hampir separuh pemainnya asli dari Banjarmasin itu menceritakan berbagai kisah perjuangan anak mengejar mimpi dengan segala latar belakangnya, termasuk anak berkebutuhan khusus.
“Seperti air Sungai Martapura, mimpi seperti sungai yang terus mengalir sekalipun kita merasa bahwa saluran itu buntu tetapi harus tetap kita perjuangkan, termasuk bagi anak-anak disabilitas. Peran Bunga kan sebagai disabilitas ya, dan kita berharap, anak disabilitas pun bisa berhasil," kata Ibnu.