Pintu Gerbang SD Lengkong Raya Dibeton, Pemilik Lahan Kecewa Pemkot Tangsel Hanya Beri Janji Ganti Rugi
TANGERANG – Ada yang berbeda di Sekolah Dasar (SD) Lengkong Raya, Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel) di hari pertama masuk sekolah. Para pelajar dan guru, dikejutkan dengan berdirinya tembok beton yang mengelilingi area sekolah. Bahkan hampir saja akses masuk ke sekolah tersebut tertutup tembok.
Setelah diketahui, ternyata tembok beton yang berdiri menutupi SD Lengkong Raya sengaja didirikan oleh pemilik lahan, yang merasa kecewa dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel karena belum ada kejelasan mengenai ganti rugi lahan yang dipakai.
Informasi didapat, pemilik lahan bernama Hardi mendirikan tembok beton untuk menutup akses sekolah dan sudah dilakukan sejak Sabtu, 15 Juli 2023.
Disebut-sebut, Hardi si pemilik lahan sudah tidak bisa lagi bersabar menunggu Pemkot Tangsel memenuhi janjinya yakni mengganti rugi tanah akses jalan sekolah tersebut.
Petugas keamanan sekolah bernama Mansur (51), mengaku pasrah saat pemilik lahan mendirikan tembok beton tersebut. Sebab menurut Mansur, itu adalah wewenang pemilik lahan.
“Kami selalu pihak keamanan sekolah tidak bisa berbuat apa-apa. Karena itu memang lahannya pemilik tanah,” kata Mansur kepada wartawan di Tangsel, Senin, 17 Juli.
Baca juga:
- Pembunuhan Wanita Hamil di Cengkareng Terungkap, Pelaku Adalah Kekasih Korban yang Tidak Mau Tanggung Jawab
- Tahanan Tewas di Sel, Polda Jateng Amankan 11 Oknum Polres Banyumas
- Janjian ‘Ketemu Main’, Bocah SMP di Banyumas Tewas Disabet Celurit
- Polisi Tangkap Manajer di Banyumas Gelapkan Uang Perusahaan, Modusnya Order Fiktif dan Sunat Pemasukan
Ia berharap dinas terkait bisa menangani kasus penembokan beton tersebut. Dan Hardi berniat melakukan penembokan kembali dan akan menutup akses sekolah jika Pemkot Tangsel belum memenuhi janjinya.
Untuk diketahui, lahan milik pak Hardi kurang lebih ada 1.600 meter di sekitar SD Lengkong Karya. Dia berkeinginan bila lahannya untuk tidak dipergunakan pihak sekolah, karena itu milik pribadi bukan umum.
“Kalau misalkan dari pihak Dinas terkait tidak ada konfirmasi kemungkinan akses pintu masuk sekolah akan ditutup oleh pemilik lahan,” tutupnya.