Timnas Sepak Bola Spanyol Juara Piala Dunia Pertama Kalinya dalam Memori Hari Ini, 11 Juli 2010
JAKARTA – Memori hari ini, 13 tahun yang lalu, 11 Juli 2010, timnas sepak bola Spanyol menjadi juara Piala Dunia untuk pertama kali. Kemenangan itu didapat karena Spanyol berhasil mengalahkan Belanda dengan skor tipis 1-0.
Sebelumnya, jejak Spanyol menjelma sebagai jawara Piala Dunia sudah diprediksi banyak orang. Semuanya bermuara karena La Furia Roja sukses sebagai kampiun Piala Eropa (Euro) 2008. Kesuksesan itu berkat materi pemain kelas dunia. Dari Fernando Torres, Sergio Ramos, Hingga Xavi Hernandez.
Kehadiran Spanyol dalam gelaran turnamen sepak bola dunia kerap dinanti. Empunya julukan La Furia Roja bahkan diunggulkan keluar sebagai juara. Namun, Dewi Fortuna belum berpihak kepada Spanyol. Saban penyelenggaraan Piala Dunia, Spanyol gagal jadi jawara.
Prestasi terbaik mereka adalah pada Piala Dunia 1950 di Brasil. Kala itu, Spanyol dapat melaju hingga Semi Final (kala itu pemenang Piala Dunia ditentukan lewan sistem poin). Keinginan Spanyol meramu pemain dengan pelatih terbaik pun muncul setelahnya. Sekalipun keseriusan itu baru terlihat menjelang Piala Eropa 2008.
Timnas Spanyol yang dibidani pelatih kawakan, Luis Aragones mampu mencuri perhatian. Skuad yang diisi parade pemain bintang di klub-klub besar dunia jadi muaranya. Pemain-pemain itu membuat Luis Aragones tak gentar melawan negara manapun di Piala Eropa yang berlangsung di Austria-Swiss.
Hasilnya gemilang. Spanyol mampu menjadi juara Grup D dengan catatan tak terkalahkan melawan Rusia, Swedia, dan Yunani. Spanyol pun makin moncer ketika masuk babak perempat final. Mereka mampu mengalahkan juara Piala Dunia 2006, Italia lewat babak adu penalti.
Setelahnya, Spanyol makin percaya diri mengubek-ubek Rusia di Semi Final. Spanyol menang 3-0. Kepercayaan diri seisi Timnas Spanyol makin meningkat kala mereka melawan Jerman di partai puncak. Spanyol menang tipis 1-0 dari Jerman.
Sosok yang jadi pahlawan kala itu adalah seorang penyerang Liverpool, Fernando Torres. Kemenangan Spanyol pun disambut dengan gegap gempita. Namun, perjuangan Spanyol masih berlanjut dan masalah baru muncul. Otak kemenangan Spanyol, Luis Aragones justru memilih pensiun.
Timnas Spanyol kemudian mempersiapkan diri untuk melenggang langgeng pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan dengan pelatih baru. Vicente del Bosque, namanya.
“Luis Aragones pensiun sesudah sukses Piala Eropa 2008 dan digantikan mantan pelatih Real Madrid, Vicente del Bosque. Sebagai suksesor tim juara Eropa, tugas Del Bosque sebenarnya cukup berat, yaitu harus melanjutkan penampilan apik yang telah mereka capai. Namun, ia juga cukup beruntung karena diwarisi skuad yang solid di semua lini, baik pertahanan, tengah, maupun penyerangan.”
“Hal inilah yang membuat Del Bosque percaya diri menjalani babak kualifikasi Piala Dunia 2010 yang tergabung dalam Grup 5 Zona Eropa. Kepercayaan diri Del Bosque kian menebal saat ia mencetak rekor kemenangan kesepuluh dalam debutnya menangani tim nasional. Kemenangan berlanjut hingga angka ke 13, sebelum dihentikan Amerika Serikat dalam semifinal Piala Konfederasi di Afrika Selatan pada 24 Juni 2009,” terang Tony Hendroyono dalam buku FIFA World Cup 2010: Laga Akbar Tim Sepak Bola Dunia (2010).
Pergantian pelatih tak membuat Timnas Spanyol kalabakan urusan adaptasi strategi. Sebab, Del Bosque bukan pelatih sembarangan. Ia adalah pelatih yang pernah membawa Real Madrid berjaya di dunia. Pengalamannya melatih Madrid kemudian jadi modal besar.
Ia kemudian mampu mengasah bakat pemain bintangnya yang digadang-gadang sebagai tim paling mahal harganya. Skuad itu dihuni dari Xavi Hernandez hingga Fernando Torres. Ajian itu membawakan hasil pada Babak Grup Piala Dunia 2010.
Mulanya Spanyol harus menelan pil pahit setelah dikalahkan oleh Swiss 0-1. Spanyol kemudian mulai memperbaiki performanya di pertandingan selanjutnya. Spanyol melawan Honduras 2-0. Kemudian, menang lagi melawan Chile 2-1.
Keberhasilan Spanyol menjadi jawara Grup H membuat anak asuhan Del Bosque diperhitungkan. Spanyol pun mampu melibas Portugal dengan skor tipis 1-0 pada babak 16 besar. Skor tipis juga mengiringi perjalanan Spanyol melewati babak perempat final dengan mengalahkan Paraguay 1-0 dan menang dari Jerman 1-0 pada babak semifinal.
Baca juga:
- Roehana Koeddoes dan Terbitan Pertama Surat Kabar Soenting Melajoe dalam Sejarah Hari Ini, 10 Juli 1912
- Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso Jadi Tersangka Peristiwa Berdarah Kudatuli dalam Memori Hari Ini, 7 Juli 2004
- Pengakuan Jepang Terlibat Paksa Wanita Bumiputra Jadi Pelacur di Era Penjajahan dalam Memori Hari Ini, 6 Juli 1992
- Surat R.A. Kartini untuk Sahabatnya di Negeri Belanda, Mien Bosch dalam Sejarah Hari Ini, 5 Juli 1903
Final ideal yang ditunggu kemudian tersaji pada laga pamungkas yang berlangsung di Stadion Soccer City (Stadion FNB) di Johannesburg pada 11 Juli 2010. Belanda kini menantang Spanyol untuk memperebutkan gelar juara Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Dewi Fortuna kemudian berpihak kepada Spanyol. La Furia Roja menang tipis lewat drama babak perpanjangan waktu 1-0. Sosok Gelandang Barcelona, Andres Iniesta jadi pahlawannya. Tim bertabur bintang dan paling mahal di dunia itu kemudian memenangi Piala Dunia untuk pertama kalinya.
“Demikian halnya dengan pemain yang bermain di Tim Nasional Spanyol, yang menjadi Juara Piala Dunia 2010, merupakan tim yang paling mahal harga para pemainnya secara keseluruhan yaitu sebesar 670 juta euro. Pelatih yang menangani tim nasional masing-masing negara peserta putaran final Piala Dunia 2010 juga mendapatkan pendapatan yang fantastis,” ujar Hinca Ikara Putra Pandjaitan dalam buku Kedaulatan negara VS Kedaulatan FIFA (2011).