Anies-Riza Berupaya Keras Cegah Banjir Jakarta Lewat Gerebek Lumpur-Kolam Olakan

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria menyebut Jakarta saat ini belum mengalami banjir dengan skala yang besar seperti yang pernah terjadi pada awal tahun 2020.

Riza mengklaim, DKI belum mengalami banjir besar  karena pihaknya telah berupaya mengendalikan dampak musim hujan, sehingga membuahkan hasil yang baik. Dia berharap,dalam waktu ke depan Jakarta akan aman selama musim hujan. 

"Alhamdulillah sampai hari ini kita masih bersyukur bisa mengendalikan banjir, yang seharusnya melihat dari debit curah hujan yang tinggi dalam beberapa minggu ini di Jakarta sudah banjir sebagaimana tahun tahun sebelumnya, karena berbagai upaya memberikan hasil yang cukup baik," kata Riza di kawasan Jakarta Utara, Rabu, 27 Januari.

Riza menjelaskan, Sejumlah upaya pengendalian dampak banjir yang dikerjakan Pemprov DKI di antaranya Gerebek Lumpur atau peningkatkan intensitas pengerukan lumpur.

Gerebek Lumpur dilakukan untuk meningkatkan daya tampung sungai, waduk, situ atau embung dengan melakukan pengerukan sedimen lumpur secara massal.

"Ke depan kita akan tingkatkan lagi (pengerjaan pengerukan) yang sehari 8 jam menjadi 16 jam. Mudah-mudah dengan demikian kita bisa memiliki kemampuan daya tampung lebih tinggi," tutur Riza.

Di samping itu, Pemprov DKI juga membuat sodetan kali atau sungai. Sehingga bisa mengatur keluar masuknya air, agar tidak menggenangi sebuah tempat atau pemukiman penduduk. 

"Jadi itu beberapa upaya yang berbeda dari sebelumnya. Di samping tentu upaya lainnya yang sudah dilakukan, (seperti) normalisasi, naturalisasi, kemudian menyiapkan pompa stationer, pompa mobile juga kami siapkan di periode ini. Berbagai upaya ini kami lakukan semaksimal mungkin," jelas dia.

Kemudian, DKI tengah membuat kolam penampung genangan atau olakan air di sejumlah titik. Hal ini guna mengantisipasi dan menampung genangan air sementara di jalan raya saat hujan tiba, yang kemudian akan dialirkan ke sungai atau laut.

"Upaya yang kita lakukan di antaranya membuat olakan, di mana ada genangan air di jalan, kita kurangi. Kemudian, nanti disalurkan ke sungai, dan diteruskan ke laut," ujar Riza.

Di wilayah Kelapa Gading, Pemprov DKI membuat 11 olakan air. Masing-masing, olakan yang dibuat memiliki panjang sekitar 33 meter, dengan lebar 2,5 meter, serta kedalaman 1,5 meter. 

"Nantinya, dengan adanya pembangunan kolam olakan ini, selain dapat mengatasi genangan, di sekitar olakan juga bermanfaat menjadi taman," ungkap Riza.

Kemudian, ada pembuatan olakan air lainnya, seperti di Jalan Pangeran Jayakarta, Jakarta Pusat; Jalan Kedoya Utara, Jakarta Barat; Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan; dan Jalan Bhakti VI, Jakarta Utara.