Masyarakat Diminta Teladani Nabi Ibrahim A.S, Ketua KPK: Peringati Iduladha dengan Semangat Antikorupsi
JAKARTA - Seluruh lapisan masyarakat diharapkan bisa merayakan dan memperingati Iduladha 1444 Hijriah dengan semangat antioripsi. Hal ini disampaikan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri.
Firli mengatakan, esensi dan makna Idul Adha dapat digali dari sejarah keluarga Nabi Ibrahim a.s. yang terkenal sangat antikorupsi.
Keluarga kecil Ibrahim a.s., kata Firli, senantiasa memegang teguh kejujuran sekalipun mereka berada pada masa-masa sulit. Salah satunya saat turun perintah Allah Swt. yang memerintahkan Ibrahim menyembelih Ismail sang buah hati.
Menurut dia, bisa saja Nabi Ibrahim a.s. dan sang istri Siti Hajar beserta anak kesayangan mereka, Ismail a.s., mengorupsi perintah Allah Swt. mengingat tidak ada satu pun manusia, kecuali iblis dan setan, yang mengetahui hal ini.
Apalagi, lanjut dia, iblis dan setan yang terkutuk mengeluarkan seluruh kemampuan mereka untuk menggoda Nabi Ibrahim a.s., Siti Hajar, dan Ismail a.s. agar tidak melaksanakan perintah Allah kala itu.
"Subhannallah, Nabi Ibrahim a.s. tidak bergeming sedikit pun dan tetap teguh dengan akidahnya menjalankan perintah Allah Swt.," ujar Firli, dinukil dari Antara, Jumat, 30 Juni.
Baca juga:
Firli mengingatkan bahwa sebagai bagian dari umat manusia seyogianya senantiasa waspada, mawas diri, saling mengingatkan serta menguatkan satu dengan lainnya agar tidak tergoda, apalagi larut dan tenggelam ke dalam surga fatamorgana korupsi yang diembuskan setan yang terkutuk.
Ibadah kurban, kata dia, seyogianya menjadi momentum bagi manusia untuk menjagal sifat-sifat binatang yang sejatinya ada dalam diri.
Purnawirawan Polri berbintang tiga itu juga mengingatkan kepada seluruh umat bahwa bukan penyembelihan hewan kurban kambing, sapi, atau domba yang menjadi esensi dari perayaan Idul Adha.
"Keteguhan dan keikhlasan serta kerelaan luar biasa untuk tidak korupsi dan berperilaku koruptif seperti yang dicontohkan keluarga antikorupsi Nabi Ibrahim a.s., sejatinya adalah keutamaan Idul Adha yang seyogianya dilestarikan dalam kehidupan sehari-hari," pungkasnya.