Pertengahan 2023 Rehabilitasi 500 Pengguna, BNNP Kalteng: Korban Diobati Jangan Dipenjara kecuali Jaringan Pengedar

KALSEL - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Selatan (Kalsel) merehabilitasi sebanyak 500 korban penyalahgunaan narkoba hingga pertengahan 2023.

Kabid Pemberantasan BNNP Kalsel Kombes Pol Totok Lisdiarto mengatakan, jumlah yang direhabilitasi baik yang rawat jalan maupun rawat inap.

"Mulai Januari-Juni 2023 ini angkanya mencapai 500 orang yang kami upayakan penyembuhan dan tersebar di seluruh wilayah kabupaten/kota di Kalsel," katanya di Banjarmasin, Kalsel, Senin 26 Juni, disitat Antara.

Untuk rawat inap rehabilitasi pecandu narkoba, lanjut dia, BNN bekerja sama dengan Rumah Sakit Sambang Lihum milik Pemerintah Provinsi Kalsel.

Totok menambahkan, ada pula pengguna yang berinisiatif menjalani rehabilitasi rawat inap dengan biaya sendiri di Balai Besar Rehabilitasi Lido milik BNN di Jawa Barat, Balai Besar Rehabilitasi Tanah Merah milik BNN di Kalimantan Timur, dan Balai Rehabilitasi Badokka Makassar.

Menurut dia, korban paling banyak adalah pengguna amphetamine (sabu). Ia menyatakan upaya penyembuhan korban penyalahgunaan narkoba menjadi komitmen BNN selain pencegahan.

"Prinsipnya, korban kita obati sampai sembuh jangan sampai dipenjara, kecuali jaringan pengedar, maka diberlakukan penegakan hukum secara tegas dengan pidana maksimal," tegasnya.

Totok mewakili Kepala BNNP Kalsel Brigjen Pol Wisnu Andayana memimpin Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2023 yang dilaksanakan di Aula Bhayangkari Mathilda Batlayeri Polda Kalsel.

Pada kesempatan itu, BNNP Kalsel menyerahkan hadiah pemenang untuk sejumlah lomba tingkat pelajar yang digelar dalam rangkaian HANI 2023 seperti lomba vokal grup dimenangkan MAN 2 Banjarmasin dan lomba baca puisi dimenangkan Alifia Nur Azkia dari MAN 1 Amuntai.

Totok menyebut anak muda sengaja digandeng BNN dalam kampanye antinarkotika karena generasi muda paling rawan dijadikan sasaran pasar jaringan pengedar.

"Kalau sejak remaja sudah paham soal narkotika itu berbahaya dan harus dihindari, maka kami optimistis mereka tidak akan tergoda sampai kelak dewasa," tandasnya.