Misi Eropa dan Jepang BepiColombo akan Lebih Dekat dengan Planet Merkurius
JAKARTA - Setelah diluncurkan pada 2018, misi BepiColombo sekarang kembali terbang lintas dekat (flybys) Merkurius, yang melewati permukaan planet pada ketinggian sekitar 236 km.
BepiColombo merupakan misi yang dibesut oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Badan Antariksa Jepang (JAXA) untuk memasuki orbit Planet Merkurius pada 2025.
Ini adalah ketiga kalinya dari enam flyby bantuan gravitasi di Merkurius yang dipandu oleh tim operasi pesawat ruang angkasa ESA.
Flybys, diperlukan untuk membantu BepiColombo melawan tarikan gravitasi yang sangat besar dari Matahari untuk membantunya berada di jalur melalui Tata Surya bagian dalam.
“Saat BepiColombo mulai merasakan tarikan gravitasi Merkurius, Merkurius akan bergerak dengan kecepatan 3,6 km/detik relatif terhadap planet. Itu lebih dari setengah kecepatan yang didekatinya selama dua terbang lintas Merkurius sebelumnya,” kata pakar dinamika penerbangan ESA, Frank Budnik dalam sebuah pernyataan, dikutip Selasa, 20 Juni.
Dengan begitu, pada akhirnya pesawat ruang angkasa akan kehilangan energi yang cukup untuk ditangkap ke orbit Merkurius di 2025.
"Pesawat ruang angkasa kita dimulai dengan terlalu banyak energi karena diluncurkan dari Bumi dan, seperti planet kita, mengorbit Matahari. Untuk ditangkap oleh Merkurius, kita perlu melambat, dan kita menggunakan gravitasi Bumi, Venus, dan Merkurius untuk melakukannya," jelas Budnik.
Lebih lanjut, BepiColombo akan mendekat di sisi malam planet, dan direkam oleh kamera pemantau pesawat ruang angkasa sekitar 13 menit kemudian.
Setelah terbang lintas ini, BepiColombo akan memasuki bagian yang sangat menantang dari perjalanannya ke Merkurius, secara bertahap meningkatkan penggunaan propulsi listrik surya melalui periode tambahan yang disebut busur dorong untuk terus mengerem tarikan gravitasi Matahari yang sangat besar.
Baca juga:
Busur dorong ini dapat bertahan dari beberapa hari hingga dua bulan, dengan busur yang lebih panjang diinterupsi secara berkala untuk pengoptimalan navigasi dan manuver.
Agar aman, dan untuk memastikan tidak ada kemungkinan misi berakhir di jalur tabrakan dengan Merkurius, manuver terbaru dirancang agar BepiColombo melewati planet berbatu pada ketinggian yang sedikit lebih tinggi dari yang dibutuhkan.
Setibanya di Merkurius pada Desember 2025, dua modul sains BepiColombo, yakni Mercury Planetary Orbiter (MPO) ESA dan Mercury Magnetospheric Orbiter (MMO) JAXA akan terpisah dari Mercury Transfer Module (MTM) dan memasuki orbit komplementer di sekitar planet.
Kamera sains utama akan dilindungi hingga modul pesawat ruang angkasa terpisah tetapi selama terbang lintas, gambar akan diambil oleh kamera pemantau BepiColombo.