Apple Ogah Berbagi Buah Apel, Paksa Perusahaan Berusia 111 Tahun Ganti Logo
JAKARTA - Apple Inc. dilaporkan sedang mencoba mendapatkan hak kekayaan intelektual atas penggambaran buah apel dalam sebuah logo.
Usaha Apple untuk mengamankan merek dagang di Swiss dimulai pada 2017, ketika dia mengajukan aplikasi ke Institut Kekayaan Intelektual Swiss (IPI) dengan meminta hak IP untuk penggambaran hitam-putih yang realistis dari varietas apel, dikenal sebagai Granny Smith apel hijau generik.
IPI mengabulkan sebagian permintaan Apple, dengan mengatakan perusahaan hanya dapat memiliki hak berkaitan dengan beberapa barang yang diinginkannya.
Mereka, IPI mengutip prinsip hukum yang mempertimbangkan gambar atau barang umum seperti apel berada di domain publik. Tetapi, Apple mengajukan banding.
Sekarang, Apple melanjutkan pertarungan enam tahun melawan Fruit Union Suisse, sebuah asosiasi yang telah mempromosikan kepentingan petani buah Swiss selama lebih dari 111 tahun, sedang kembali dilanjutkan oleh Apple.
Kasus itu bergerak melalui pengadilan hanya berurusan dengan barang-barang yang merek dagangnya ditolak oleh IPI.
Namun, jika Apple berhasil, maka Fruit Union Suisse terpaksa harus mengubah logonya. Asosiasi tersebut menggunakan simbol apel merah yang terdapat salib putih di sebelah kanan, artinya membawa bendera nasional Swiss yang dilapiskan ke apel.
"Kami kesulitan memahami (kasus dengan Apple) ini, karena mereka tidak berusaha melindungi apel yang digigit," ujar Direktur Fruit Union Suisse Jimmy Mariethoz, kepada Wired, dikutip Selasa, 20 Juni.
"Tujuan mereka di sini adalah benar-benar untuk memiliki hak atas apel yang sebenarnya, yang, bagi kami, adalah sesuatu yang benar-benar hampir universal, seharusnya gratis untuk digunakan semua orang," tambahnya.
Menurut pejabat IPI, permintaan Apple tidak dapat diungkapkan ke publik karena prosesnya masih tertunda, tetapi mencakup penggunaan umum seperti rekaman audiovisual yang dimaksudkan untuk televisi dan transmisi lainnya.
Mariéthoz menambahkan, Fruit Union Suisse prihatin karena tidak ada kejelasan tentang penggunaan bentuk apel apa yang akan coba dilindungi oleh Apple.
Baca juga:
Sebab, Apple terlihat sangat agresif dalam mengejar hal-hal yang hanya dianggapnya sebagai pelanggaran merek dagangnya.
"Kami khawatir bahwa representasi visual apa pun dari apel, jadi apa pun yang bersifat audiovisual atau terkait dengan teknologi baru atau media, berpotensi terkena dampaknya. Secara teoritis, kita bisa memasuki wilayah yang licin," ujar Mariéthoz.
Meskipun kasus ini membuat para petani buah Swiss bingung, ini adalah bagian dari tren global. Menurut catatan Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia, Apple telah mengajukan permintaan serupa kepada puluhan otoritas IP di seluruh dunia, dan berhasil. Di Jepang, Turki, Israel, dan Armenia telah menyetujui permintaannya.