Populix: Mayoritas Masyarakat Indonesia Gunakan Teknologi untuk Mendukung Produktivitas Kerja
JAKARTA - Saat ini dunia pekerjaan terus mengalami perubahan, terlebih dengan pengaruh dan perkembangan dari berbagai teknologi, termasuk kecerdasan buatan yang ada saat ini menjadikan produktivitas kerja yang lebih tinggi dan meningkatkan efisiensi.
Membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut, Populix meluncurkan laporan berjudul “Unveiling the Tech Revolution: How Technology Reshapes the Future of Work” yang membahas tentang pengaruh teknologi terhadap proyeksi pekerjaan di masa depan dan pengembangan kemampuan diri.
Co-Founder dan CEO Populix, Timothy Astandu mengatakan bahwa berdasarkan hasil riset tersebut, masyarakat Indonesia saat ini bekerja dengan menggunakan bantuan platform yang membantu mereka untuk saling terhubung.
“Cukup terhubung dengan internet masyarakat bisa bekerja dari mana saja dengan mudah. Kehadiran platform kecerdasan buatan juga membantu karyawan dalam meningkatkan kreativitas. Tidak hanya itu, masyarakat juga dapat mengikuti berbagai pelatihan dengan mudah dan murah," ujar Timothy lebih lanjut.
Laporan Populix mengungkapkan platform yang banyak digunakan oleh masyarakat secara pribadi untuk mendukung produktivitas mereka adalah Zoom (77%), Google Workspace (54%), Microsoft Teams (30%), dan Skype (24%).
Baca juga:
- WhatsApp Segera Hadirkan Fitur Kirim Pesan Berbasis Video
- Meta Tak Lagi Larang Penyebaran Misinformasi COVID-19 di Facebook dan Instagram
- Satelit SATRIA-1 Sukses Meluncur, Kemenkominfo Targetkan Akses Internet untuk 50.000 Titik di Wilayah 3T
- Meta Turunkan Batas Usia Penggunaan Headset Quest 3 Pesaing Apple Vision Pro
Sedangkan beberapa platform yang paling banyak digunakan oleh perusahaan di antara lain adalah Zoom (68%), Google Workspace (49%), Microsoft Teams (31%), dan Google Product (19%).
Selanjutnya, Populix juga menemukan bahwa sebanyak 45% masyarakat saat ini juga menggunakan platform berbasis AI untuk menunjang efektivitas pekerjaan, seperti ChatGPT (52%), dan Copy.ai (29%).
Platform tersebut banyak digunakan oleh masyarakat karena terdapat tools untuk bekerja (75%), banyak template untuk pekerjaan lainnya (53%), dan membantu mencari ide (44%).
Selain itu, alasan lainnya penggunaan platform-platform tersebut adalah karena sebesar 26% pengguna diwajibkan oleh kantor, institusi, dan kampus.