Kepolisian Estonia Selidiki Pencurian Cryptocurrency Lebih dari Rp1,48 Triliun Juta dari Pengguna Atomic Wallet
JAKARTA - Pihak berwenang Estonia sedang menyelidiki pencurian cryptocurrency dari pengguna layanan Atomic Wallet di negara tersebut. Hal ini disampaikan oleh juru bicara kepolisian pada Rabu, 14 Juni.
Lebih dari 100 juta dolar AS (Rp1,4 triliun) dalam aset digital dicuri dari ribuan pengguna layanan cryptocurrency Atomic Wallet oleh sekelompok peretas yang diduga berasal dari Korea Utara yang dikenal sebagai "Lazarus," kata perusahaan analitik cryptocurrency, Elliptic, pada Selasa, 13 Juni.
Juru bicara Kepolisian Kriminal Nasional Estonia mengatakan dalam sebuah email bahwa pihak berwenang telah menyelidiki pencurian tersebut sejak minggu lalu, tetapi tidak memberikan komentar lebih lanjut mengenai rincian kasus tersebut.
Kaarel Kallas mengatakan bahwa penyelidikan ini masih dalam tahap awal "dan saat ini kami tidak dapat mengomentari asal usul serangan tersebut."
Baca juga:
- Skandal Bursa Kripto Thodex: Faruk Ozer Mengaku Dijebak dan Karyawan Dipenjara Secara Tidak Sah
- Phasmophobia akan Diluncurkan untuk Xbox Series X/S, PS5, dan PS VR2 Agustus Ini
- Google Perkenalkan Dua Solusi Iklan Baru Berteknologi AI
- KoinWorks dan Google Cloud Berkomitmen Tingkatkan Akses Keuangan bagi UMKM
FBI, yang sebelumnya telah menyelidiki serangan yang terkait dengan Lazarus, menolak memberikan komentar.
Atomic Wallet tidak merespons pesan yang meminta komentar dari Reuters. Layanan ini, yang mengklaim berpusat di Tallinn, menjanjikan tingkat keamanan yang lebih tinggi bagi pengguna dibandingkan dengan bursa cryptocurrency biasa yang pernah mengalami serangan pencurian yang merugikan di masa lalu.
"Sistem Atomic Dilindungi dengan Sempurna," demikian tertulis di situs web layanan tersebut.