Soal Pramugari Dilarang Berhijab, Ini Penjelasan Bos Garuda
JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra angkat bicara mengenai kritik yang disampaikan kepada manajemennya. Salah satunya soal isu larangan pramugari Garuda menggunakan hijab.
Irfan mengatakan, pihaknya selalu terbuka dalam setiap kritikan untuk maskapainya.
Kata dia, manajemen Garuda Indonesia langsung menindaklanjuti komplain anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade terkait persoalan tersebut.
Lebih lanjut, Irfan menekankan bahwa pada dasarnya manajemen Garuda Indonesia tidak melarang awak kabin atau pramugarinya untuk menggunakan hijab saat bertugas.
“Kami waktu itu sudah segera mengeksekusi. Sebenarnya, kami tidak pernah melarang (penggunaan hijab),” ujar Irfan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 13 Juni.
Menurut Irfan, masukan DPR sangat positif untuk evaluasi perusahaan agar memberikan informasi yang lebih jelas soal kebijakan tersebut. Kini, kata dia, para pramugari yang berhijab mulai bertugas di setiap penerbangan.
“Beberapa penerbangan sudah mulai ada (pramugari) yang berhijab,” ucap Irfan.
Kata Irfan, manajemen Garuda Indonesia juga sudah memiliki kebijakan tersendiri terkait para pramugari yang berhijab. Misalnya, pramuragi yang berhijab tidak akan bertugas dalam penerbangan yang menyediakan minuman beralkohol.
Baca juga:
Lebih lanjut, Irfan menjelaskan, pihaknya hanya akan menugaskan para pramugari yang berhijab untuk bertugas dalam penerbangan domestik dan internasional yang bebas dari minuman beralkohol.
“Sebagai Dirut dan bapak bagi mereka semua, keputusan mereka berhijab kita juga dukung secara akidah supaya mereka bisa menjalankan akidahnya dengan baik, salah satunya penerbangan umrah dan haji,” ujarnya.