Memasuki Ranah Elektrifikasi, Volvo Tidak akan Jual Mobil Bermesin Pembakaran pada 2030

JAKARTA - Perusahaan otomotif asal Swedia, Volvo, mengumumkan akan menjual seluruh jajaran mobil listriknya secara global mulai dari 2030 mendatang.

Pada saat pabrikan lain yang mencari opsi aman dengan tetap meluncurkan mobil bermesin bensin dan hybrid, lalu mengembangkan teknologi hybrid, seperti BMW dan Toyota, Volvo pada pendiriannya akan menjual mobil listrik pada masa mendatang.

"Volvo tidak akan menjual satu mobil pun yang bukan kendaraan listrik setelah 2030, terlepas dari pasarnya," ucap Bjorn Annwall, selaku Chief Commercial Officer dari Volvo yang dikutip Automotive News, Kamis, 8 Juni.

Meskipun demikian, Volvo juga menyadari risiko pada keputusan tersebut yang berpotensi kehilangan penjualan. Namun, mereka juga memfokuskan sumber daya keuangan dan manusia pada satu powertrain memberi perusahaan kesempatan terbaik untuk menghasil produk EV yang menarik.

"Terakhir kali saya melihat, itu adalah pasar yang tumbuh sangat kuat, dan ICE adalah pasar yang menyusut. Untuk menjadi sukses, Anda harus fokus pada bagian pasar yang tumbuh," ucap Anwall.

Ini juga disepakati oleh CEO Volvo, Jim Rowan. Ia percaya bahwa cara terbaik untuk maju bagi pabrikan mobil yang berbasis di Swedia tersebut untuk melangkah lebih jauh ke masa depan ialah segera beralih dari mesin pembakaran menuju ke elektrifikasi.

"Apakah Anda akan berinvestasi dalam mesin pembakaran internal pada tahun 2029? Mungkin kami berkorban sedikit, tapi saya pikir kami mendapatkan lebih banyak daripada yang kami korbankan," ucap Rowan.

Pabrikan juga merencanakan akan meluncurkan setidaknya lima EV terbaru pada tahun 2026. Direncanakan juga, Volvo akan memperkenalkan minivan listrik mewah untuk pasar Asia, diluar mengubah sedan S60 dan S90 menjadi bertenaga listrik.

Violvo baru-baru ini merilis SUV kompak dengan nama EX30 yang merupakan salah satu jajaran mobil listrik milik pabrikan. EX30 hadir dengan tiga opsi powertrain dan dua jenis baterai yang berbeda.

Salah satu opsinya ialah varian Single Motor Extended Range dengan baterai jarak jauh baterai NMC menampilkan lithium, nikel, mangan, dan kobalt, dan menghasilkan energinya lebih efisien daripada varian LFP. Opsi jarak jauh motor tunggal ini memberi jangkauan hingga 480 km sekali pengisian daya.