Ucapan Maaf dari Kombes Hengki untuk Hercules yang Sempat Menantang
JAKARTA - Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi merespon Rosario de Marshal alias Hercules yang sempat menghina dan menantanganya. Tak emosional, Hengki justru memaafkan Hercules.
"Sebagai insan beragama, kalau orang minta maaf ya kita maafkan," ujar Hengki kepada wartawan, Jumat, 9 Juni.
Hengki menilai Hercules sudah beritikad baik dengan langsung meminta maaf tak lama video yang menantangnya viral di media sosial.
Tapi, Hengki bilang penindakan hukum akan dilakukan bagi semua pihak yang melanggar aturan, termasuk Hercules.
"Tapi kalau buat salah ya enggak ada alasan," sebutnya.
Setelah menyatakan telah memaafkan Hercules, Hengki sedikit menyinggung fenomena premanisme terkhusus di Jakarta. Dikatakan, para preman kerap mengintimidasi semua lawannya agar terbebas dari pidana.
Dicotohkan, ada korban yang membuat laporan polisi (LP) terkait premanisme. Namun, para pelaku ini justru mengintimidasi dengan tujuan dicabutnya LP.
Dengan tidak adanya laporan, polisi tidak bisa melakukan penindakan. Sehingga, mereka bebas dari jerat pidana.
"Dasarnya kita melakukan penindakan terhadap premanisme itu yang pertama adalah keresahan masyarakat. itu ada yang namanya fenomena silience sound, suara-suara diam, kadang-kadang mereka ini ya korban-korban ini menjadi korban juga takut untuk melaporkan itu dari dulu seperti itu dan ini fenomena ini kita temukan juga di daerah-daerah," sebutnya.
"Kadang-kadang dia mencabut laporannya kan di intimidasi, inilah ciri khas daripada eksesif premanisme, ini ya ini menciptakan namanya fear of crime, keresahan, jadi spesifik itu kepada premanisme," sambung Hengki.
Akan tetapi, Hengki menegaskan Polri khususnya Polda Metro Jaya bakal memberantas aksi premanisme. Sebab, keamanan dan keselamatan masyarakat merupakan hukum tertinggi.
"Intinya negara tidak boleh kalah dengan aksi premanisme. Tidak boleh ada kelompok tertentu, apapun itu, yang bergerak di atas hukum apabila yang mereka menghambat atau melawan petugas dalam melaksanakan tugasnya semakin melawan semakin kita tabrak, tidak ada cerita. Tidak boleh aparat takut terhadap ancaman-ancaman," kata Hengki.
Baca juga:
- Jokowi Bakal Terbitkan Keppres Perpanjangan Jabatan Firli Bahuri Cs dan Tak Bentuk Pansel Capim KPK
- Tarik Penanganan Kasus Penipuan Si Kembar Rihana-Rihani, Polda Metro Bentuk Timsus
- Jasad Bayi Ditemukan Telungkup di Atas Sungai Citarum Diautopsi di RS Kariadi Semarang
- DPRD Lebak Dukung Suku Badui Minta Sinyal Internet Dihapus di Wilayah Mereka
Adapun Hercules yang merupakan Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya sempat menantang Kombes Hengki karena ingin menangkap dirinya demi kenaikan pangkat.
“Seorang Kombes Hengki Haryadi ya. Gue enggak takut sama dia. Bilang sama dia, yang Hengki Haryadi, anggota saya 1.000.400,” ujar Hercules berpidato dalam acara silaturahmi Partai Gerindra dengan GRIB Jaya, Sabtu, 3 Juni 2023.
“Saya dengar dengar kemarin Hengki ancam-ancam saya, kau kecil Hengki Haryadi,” tutup Hercules.
Belakangan, Hercules meminta maaf kepada Hengki atas pernyataannya. Rosario de Marshal menyampaikan bahwa terjadi kesalahpahaman terkait informasi yang diterimanya. Sehingga perkataannya yang menyinggung Kombes Hengko adalah bentuk spontanitas.
“Saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Pak Hengki atas kemarin kejadian salah paham. Sampai ke acara saya ada spontanitas, di luar kesadaran ya ada saya mengeluarkan kata-kata kurang baik,” tutur Hercules