Menteri PUPR soal Cawapres Ganjar: Saya Lebih Baik Ambil yang Lain
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku enggan mengambil kemungkinan tawaran sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Nama Basuki disebut PDIP masuk dalam salah satu tokoh usulan..
“Saya lebih baik ambil yang lain,” kata Basuki dikutip ANTARA, Rabu, 7 Juni.
Basuki mengaku tidak mengerti ihwal perpolitikan, sebab dirinya merupakan seorang birokrat. Terlebih, lanjut dia, umurnya juga akan segera menginjak usia 70 tahun pada 2024.
“Saya ini birokrat, jadi saya juga udah mau 70 umur saya tahun depan. Saya enggak ngerti itu,” ucapnya.
Basuki ingin tetap fokus melanjutkan pekerjaannya sebagai Menteri PUPR yang dipercayakan selama dua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
“Saya tetap kerja, tetap dukung bapak-bapak DPR ini,” ujarnya.
Dia menilai pernyataan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang menyebut namanya muncul dalam daftar pertimbangan untuk berduet dengan Ganjar sebagai bentuk apresiasi ataupun wacana.
“Bisa enggak ada, kalau itu merupakan apresiasi, wacana, saya kira ya sudah. Tapi enggak ada komunikasi sama sekali,” tuturnya.
Baca juga:
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya mengungkapkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjadi salah satu nama yang muncul untuk menjadi bakal calon wakil presiden guna mendampingi bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.
"Bahkan muncul juga nama Pak Basuki, Menteri PUPR,” ujar Hasto.
Hasto mengungkapkan nama Basuki muncul karena terdapat kemajuan pembangunan di daerah Aceh, Papua, Sumatera, serta NTT.
“Ada yang diusulkan Pak Basuki, yang dikatakan Pak Jokowi sebagai bapak infrastruktur," ujarnya.