HSBC Indonesia Salurkan Pinjaman Rp350 Miliar ke Bluebird

JAKARTA - PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) menyalurkan pinjaman berjangka sebesar Rp350 miliar, termasuk di dalamnya pinjaman hijau berjangka senilai Rp50 miliar kepada PT Blue Bird Tbk dan anak perusahaan (BIRD) untuk mengakuisisi kendaraan listrik.

Managing Director Head of Wholesale Banking HSBC Indonesia Riko Tasmaya mengatakan sebagai bank, dampak terbesar yang dapat diwujudkan HSBC Indonesia yaitu dengan mendukung nasabah untuk bertransisi ke nol emisi.

"Oleh karenanya, kami gembira dapat mendukung Bluebird dan anak perusahaan dengan fasilitas pinjaman untuk meningkatkan armada kendaraan listrik mereka di Indonesia," kata Riko dalam acara Penandatanganan Pemberian Pinjaman Hijau Berjangka di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu 7 Juni.

Pinjaman berjangka hijau diharapkan dapat mengkatalisasi visi BIRD untuk memperluas dan merevitalisasi armada taksi dan penyewaan mobilnya, dengan memperbanyak kendaraan listrik.

Direktur Utama Bluebird Sigit Djokosoetono menyampaikan apresiasi yang mendalam atas kepercayaan dan kerja sama kolaboratif dengan HSBC.

"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada HSBC atas dukungan yang luar biasa dalam mencapai tujuan visi keberlanjutan Bluebird, khususnya dalam pilar BlueSky," ucap Sigit dalam kesempatan yang sama.

Ia menyebutkan dukungan HSBC sangat berarti bagi Bluebird dalam mengurangi jejak karbon, meningkatkan kualitas udara, dan meningkatkan kelestarian lingkungan dalam industri transportasi untuk mendukung pencapaian komitmen 50:30, yaitu mengurangi 50 persen emisi pada tahun 2030.

"Bersama-sama, kita dapat membuat perubahan positif dan memberikan kontribusi nyata menuju masa depan yang berkelanjutan," tuturnya.

Sebagai perusahaan taksi terkemuka di Indonesia, Sigit mengungkapkan langkah strategis BIRD tidak hanya akan mendukung pertumbuhan usaha, tetapi juga sejalan dengan tujuan untuk mengurangi emisi CO2 perusahaan sebesar 50 persen pada 2030 serta mewujudkan komitmen untuk meningkatkan proporsi kendaraan listrik menjadi 10 persen dari total armada pada tahun 2030.

BIRD telah mulai mengadaptasi kendaraan listrik ke dalam armada taksi sejak 2019 dan pada akhir 2022 telah mengoperasikan sekitar 100 kendaraan listrik.

Target untuk menambah hingga 500 kendaraan listrik sampai dengan akhir 2023 menunjukkan komitmen yang kuat untuk bertransisi ke moda transportasi berkelanjutan dan berkontribusi pada target negara untuk mencapai emisi bersih pada tahun 2060.