Mulai 2050 Mobil Bermesin Bensin dan Diesel Tidak Dijual di Indonesia
JAKARTA - Dalam rangka mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060 mendatang, Kepala Staf Kepresidenan RI sekaligus Ketua Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko, menegaskan bahwa Indonesia tidak akan menjual mobil bermesin bahan bakar seperti bensin dan diesel pada 2050.
Sejalan dengan program dari pemerintah ini, diharapkan pada periode 2060 tersebut dapat mencapai 87 persen dalam hal campuran energi nasional.
"Mobil konvensional tidak ada lagi pada 2050," tegas Moeldoko dalam diskusi Ekosistem Menuju Energi Bersih yang disiarkan di kanal youtube resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin, 5 Juni.
Pada forum diskusi tersebut, dijelaskan bahwa nantinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) akan diberhentikan secara serentak mulai 2031. Ini diikuti oleh tersambungnya interkoneksi jaringan listrik antar pulau mulai 2035.
Lanjut pada 2040, pemerintah memasang target campuran energi nasional dari Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan capaian 71 persen. Inipun berbarengan dengan dihentikannya penjualan mesin konvensional.
Sepuluh tahun setelahnya, diharapkan campuran energi tersebut mampu mencapai 87 persen dengan diberhentikannya mobil konvensional baru. Dengan ini, kendaraan yang berbasis listrik akan dihadirkan dengan ditenagai baterai maupun hybrid.
Bila rencana tersebut bisa berjalan dengan baik, maka target nol emisi tersebut dapat tercapai hingga 2060, yang diharapkan didominasi oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Lebih rinci, NZE 2060 nantinya akan dibarengi dengan penyaluran gas melalui jaringan gas sebanyak 123 juta sambungan rumah tangga dan kompor listrik sebanyak 52 juta rumah tangga.
Baca juga:
Pemerintah juga mengupayakan dalam mempercepat ekosistem dalam penggunaan kendaraan listrik. Salah satunya dalam pergelaran KTT G20 di Bali dan KTT ASEAN di Labuan Bajo beberapa waktu lalu, di mana pemerintah bekerja sama dengan berbagai pabrikan dalam menyediakan sarana transportasi kendaraan listrik untuk para delegasi demi memenuhi kebutuhan mobilitas saat acara berlangsung.
Tidak hanya itu, Periklindo sebagai perkumpulan penggagas kendaraan listrik di Indonesia, menghadirkan pameran EV pertama di Indonesia selama dua tahun terakhir dengan tujuan mengedukasi masyarakat pentingnya kendaraan listrik dalam menciptakan udara yang bersih bebas karbon.