Miris, Anak 16 Tahun Korban Perkosaan di Sulteng Harus Jalani Operasi Pengangkatan Rahim
PALU - Korban pemerkosaan anak di bawah umur yang terjadi di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, segera menjalani operasi pengangkatan rahim di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu.
"Pemeriksaan medis lengkap sudah dilakukan pihak rumah sakit, dan rencananya operasi dilakukan pekan depan oleh tim dokter dan perawat, karena kondisi terakhir pasien sudah stabil," kata Direktur RSUD Undata Palu dr Herry Mulyadi dikutip ANTARA, Rabu 31 Mei.
Ia menjelaskan, operasi pengangkatan rahim dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan lengkap dan dipastikan akan mengancam dan berisiko bagi pasien jika tidak dilakukan.
"Mengancam pasien jika tidak dioperasi, karena tindakan operasi jauh lebih baik. Dokter tidak harus mengangkat kalau masih bisa dengan obat, tapi hasil pemeriksaan harus dioperasi untuk menyelamatkan pasien," katanya.
Ia menambahkan, pasien ditangani empat dokter ahli bedah di RSUD Undata Palu dan saat ini masih diisolasi di ruangan khusus sebagai upaya melindungi privasi pasien.
Dalam proses karantina, pasien hanya didampingi keluarga, otoritas RSUD juga tidak mengizinkan orang lain menjenguk pasien, dan langkah ini juga bagai dari upaya pemulihan psikologi pasien.
"Karantina sambil menunggu waktu operasi, dan kami pihak rumah sakit terus berupaya memberikan yang terbaik kepada pasien" ucap Herry.
Baca juga:
- KPAI Kutuk Keras Aksi Perkosaan Anak di Bawah Umur yang Dilakukan Oknum Brimob dan 10 Pelaku Lainnya di Sulteng
- Pelajaran Kasus Rebecca Klopper: Kenali Kekerasan Terhadap Perempuan Sejak Masa Pacaran
- Dijemput Pria yang Baru Dikenalnya Lewat Medsos, Gadis 19 Tahun di Banten Malah Diperkosa di Semak-semak
- Anak Korban Perkosaan di Sulteng Kembali Bersekolah Usai Pelakunya Ayah Kandung Dihukum Penjara 16 Tahun
Pasien berusia 16 tahun inisial RI tersebut merupakan korban asusila yang dilakukan 11 pria sejak April 2022 hingga Januari 2023. Kejadian tersebut baru terbongkar setelah korban mengeluhkan sakit di bagian perut kepada keluarganya.
Hingga saat ini polisi telah menetapkan 10 orang tersangka dari 11 pria yang dilaporkan.