Menlu Rusia Lavrov Tuduh Barat Dukung Genosida di Ukraina

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada Hari Selasa, Barat "mendukung genosida" di Ukraina melalui dukungannya terhadap rencana perdamaian Presiden Volodymyr Zelensky, yang menurutnya akan "menghancurkan semua yang berbau Rusia" di Ukraina timur dan Krimea.

Lavrov, yang berbicara dalam sebuah perjalanan ke Afrika, tidak memberikan bukti untuk mendukung klaimnya.

"Kesimpulannya sangat sederhana, Barat secara langsung mendukung genosida," kata Lavrov dalam sebuah konferensi pers dengan mitranya dari Burundi, dilansir dari Reuters 31 Mei.

Sebelumnya, Rusia telah lama menuduh Barat mengabaikan apa yang dikatakannya sebagai penganiayaan yang dilakukan Ukraina, terhadap para penutur bahasa Rusia di wilayah Donbas timur dan di tempat lain.

Diketahui, rencana perdamaian Presiden Zelensky membayangkan penarikan pasukan Rusia dari seluruh wilayah Ukraina, termasuk semenanjung Krimea, yang dicaplok Moskow secara paksa pada tahun 2014.

Berbicara pada hari ketika Rusia menuduh Ukraina meluncurkan serangan pesawat tak berawak terbesar yang pernah ada di Moskow, Lavrov mengatakan Barat secara langsung membantu Kyiv untuk melakukan serangan "teroris" dengan menyediakan senjata dan peralatan militer.

"Pernyataan Barat bahwa senjata yang dipasoknya (ke Ukraina) tidak boleh digunakan untuk menyerang wilayah Federasi Rusia hanyalah kebohongan belaka," katanya.

Lavrov juga membidik komentar-komentar dari Senator AS Lindsey Graham, dengan mengatakan komentar-komentar tersebut dapat dipahami sebagai dorongan untuk membunuh orang-orang Rusia.

Dalam sebuah video yang diedit dan dirilis oleh kantor Presiden Zelensky pada Hari Jumat lalu, Graham terlihat mengatakan dalam sebuah pertemuan dengan presiden Ukraina di Kyiv, "Rusia sedang sekarat" dan kemudian mengatakan bahwa dukungan AS adalah "uang terbaik yang pernah kami keluarkan".

Setelah Rusia mengkritik pernyataan tersebut, Ukraina merilis sebuah video lengkap dari pertemuan tersebut pada Hari Minggu, menunjukkan bahwa kedua pernyataan tersebut tidak terkait secara langsung.

Graham mengatakan, ia hanya memuji semangat Ukraina dalam melawan invasi Rusia dengan bantuan yang diberikan oleh Washington.