Arthur Hayes Prediksi Harga Bitcoin (BTC) Naik, Ini Saat yang Tepat Buat Jual!

JAKARTA – Hasil positif pemerintah Amerika Serikat terkait masalah plafon utang negar telah memicu pulihnya pasar kripto. Bitcoin (BTC) naik 5,2 persen dalam satu pekan terakhir. Sementara dalam 24 jam, performa BTC meningkat 2,7 persen menurut data Coingecko.

Pulihnya BTC memberikan dampak positif bagi cryptocurrency lain. Mengomentari hal positif ini, Arthur Hayes, selaku mantan pendiri BitMEX mengungkapkan saat yang tepat untuk menjual BTC.

Dia juga menyinggung masalah bank-bank regional AS yang masih berpotensi mengalami keruntuhan dibandingkan dengan bank-bank besar yang memegang surat-surat berharga dan sekuritas yang ditopang hipotek.

Di sisi lain, masalah ketidakjelasan regulasi kripto AS di bawah pemerintahan Joe Biden telah menekan industri kripto. Para pelaku industri menilai bahwa regulator AS tidak memiliki pedoman yang jelas untuk ditaati. Hal ini berpotensi membuat perusahaan kripto di AS angkat kaki dari negara tersebut dan memilih negara lain yang lebih ramah kripto.

Meskipun demikian, Hayes menilai pasar kripto akan diuntungkan dengan adanya bursa kripto yang berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain. Menurutnya, ini justru dapat membantu masyarakat lebih luas untuk mengenali Bitcoin.

"Selama semakin banyak orang mengenal ekosistem kripto, ini adalah kemenangan bagi industri," kata Hayes.

Lebih lanjut, Arthur Hayes memprediksi nasib Bitcoin di masa mendatang. Dia menilai, harga Bitcoin berpotensi tembus level tertinggi sepanjang masanya (ATH) pada tahun 2024 di level 70.000 dolar AS (setara Rp1 miliar).

Tahun 2024 diklaim akan menjadi tahun yang bagus untuk pasar kripto. Meski begitu, bukan berarti market kripto akan terus naik dalam beberapa tahun ke depan. Hayes menilai adanya potensi penurunan setelah tahun 2025 dan 2026 sebagai dampak dari ketegangan geopolitik.

"Tahun depan (2024) adalah saat saya pikir kita akan melewati batas itu (70.000 dolar AS) dan kita akan mencapai puncaknya pada tahun 2025 atau 2026. Dan kemudian itu adalah Armageddon,” ujar Hayes dalam podcast What Did Bitcoin. Dalam podcast tersebut Hayes mengakui dirinya berinvestasi di koin meme yang populer pada bulan lalu yaitu PEPE.