Korea Selatan Berhasil Luncurkan Roket yang Bawa Delapan Satelit Komersial
JAKARTA - Korea Selatan (Korsel) berhasil meluncurkan roket yang membawa sejumlah satelit komersial untuk pertama kalinya, menandakan negara tersebut siap dalam persaingan bisnis antariksa.
Kendaraan Peluncur Satelit Korea Dua (KSLV-II), yang dijuluki Nuri itu lepas landas dari Naro Space Center di pantai selatan Korsel, pada pukul 18.24 dalam penerbangan ketiganya usai gangguan masalah komunikasi antara komputer kontrol peluncuran yang menyebabkan peluncuran dibatalkan sehari sebelumnya.
Presiden Korsel, Yoon Suk Yeol mengatakan peluncuran tersebut menempatkan negaranya di antara tujuh negara teratas, termasuk AS, Rusia, China, Jepang, Uni Eropa, dan India, yang telah meluncurkan satelit minimal 1 ton dengan teknologi mereka sendiri.
“Ini akan sangat mengubah cara dunia melihat teknologi ilmu antariksa Korea Selatan dan industri majunya,” ujar Yoon.
Nuri meluncur tepat waktu saat hitungan mundur 10 menit berakhir, didukung oleh tekanan hiperbarik gas 3.500 derajat Celcius yang dipancarkan dari bagian pertama kendaraan.
Tekanan melonjak hingga 60 kali atmosfer, dan 1,8 ton cairan pendingin per detik dipompa ke landasan peluncuran untuk mendinginkan suhu.
Mencapai ketinggian 66 kilometer, 123 detik setelah peluncuran, Nuri lalu memisahkan bagian pertamanya. Kemudian, fairing muatan yang melindungi satelit dan bagian kedua roket dipisahkan.
Saat roket luar angkasa mencapai ketinggian 550 km, 783 detik setelah lepas landas, ia meluncurkan Satelit Kecil Generasi Berikutnya 2 (NEXTSat-2), satelit muatan utama.
Di antara delapan satelit di dalam roket, satelit NEXTSat-2 melakukan kontak dengan stasiun pangkalan di Antartika setelah berhasil memisahkan diri dari kendaraan luar angkasa.
Enam satelit kubus lainnya juga telah dikerahkan, tetapi Kementerian Sains dan Teknologi Korsel mengungkapkan, mereka masih memeriksa apakah satu satelit kubus yang tersisa dilepaskan secara normal.
Roket terbang selama 18 menit dan 58 detik sesuai jadwal. Setelah menganalisa data penerbangan selama 40 menit, Kementerian Sains dan Teknologi Korsel menyatakan peluncuran itu berhasil.
Baca juga:
- Emirat Abu Dhabi Buka Sumber Model Kecerdasan Buatan Falcon 40B untuk Penelitian dan Penggunaan Komersial
- Virgin Galactic Siap Luncurkan Misi Uji Coba Terakhir Sebelum Memulai Layanan Komersial
- Ini Daftar Kelompok Peretas China yang Dituduh AS dan Barat
- Pemerintah China Tolak Klaim Mata-mata, Balik Tuduh Amerika Serikat sebagai "Empire of Hacking"
Ini menandai pertama kalinya Nuri mengirim satelit untuk penggunaan komersial ke orbit. Roket itu membawa satelit tiruan peluncuran uji pertamanya pada Oktober 2021, dan dalam peluncuran uji kedua tahun lalu, ia memuat satelit tiruan dan empat kubus untuk verifikasi kinerja.
Selanjutnya, Korsel telah menyusun rencana ambisius untuk luar angkasa, termasuk mendaratkan pesawat ruang angkasa di Bulan pada 2032 dan Mars pada 2045. Demikian dikutip dari Kedglobal dan GMA, Jumat, 26 Mei.