Alasan Ferry Irawan Hanya Divonis 1 Tahun Penjara Meski Terbukti Lakukan KDRT
JAKARTA - Ferry Irawan dinyatakan bersalah atas kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap Venna Melinda. Majelis hakim Pengadilan Negeri Kediri menjatuhkan vonis 1 tahun penjara kepada pria 46 tahun itu.
Adapun vonis dari majelis hakim lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menuntut Ferry 1 tahun 6 bulan penjara karena dinilai tidak melakukan KDRT berat.
Jeffry Simatupang selaku salah satu tim kuasa hukum Ferry Irawan menyatakan kepuasannya atas vonis yang dijatuhkan majelis hakim PN Kediri. Ia mengatakan jika kliennya tidak terbukti melakukan KDRT berat sebagaimana yang terdapat dalam Pasal 44 ayat 1 Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU PKDRT).
“Bagi saya yang paling penting dan utama adalah apa yang sudah kami perjuangkan selama ini ternyata benar adanya. Terbukti dalam putusan, Pak Ferry tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana Pasal 44 ayat 1 UU PKDRT,” ujar Jeffry Simatupang saat dihubungi awak media, Selasa, 23 Mei malam.
Sedari awal, kata Jeffry, ia dan kliennya sudah menyatakan bahwa tidak ada tindak KDRT berat dalam rumah tangganya dengan Venna Melinda. Dengan begitu, dihukumnya Ferry atas Pasal 44 ayat 4 dan Pasal 45 UU PKDRT dinilai tepat.
Baca juga:
“Sejak awal, saya selaku kuasa hukum Ferry Irawan sudah menyampaikan bahwa Pasal 44 ayat 1 UU PKDRT tidak tepat diterapkan dalam perkara yang dihadapi Ferry Irawan,” kata Jeffry.
“Dengan putusan hari ini yang menyatakan Pasal 44 ayat 1 UU PKDRT tidak terbukti, maka apa yang saya sampaikan selama ini adalah benar dan tepat,” lanjutnya.
Terkait langkah hukum selanjutnya, kuasa hukum Ferry Irawan itu menyebut bahwa kliennya masih menunggu langkah yang akan diambil kejaksaan sebagai penuntut.
“Kami belum menentukan sikap. Kami menunggu sikap kejaksaan terkait putusan hari ini,” pungkas Jeffry Simatupang, kuasa hukum Ferry Irawan.