Intelijen Militer Ukraina Sebut Kelompok Rusia Berada di Balik Serangan ke Wilayah Bolgorod

JAKARTA - Badan intelijen militer Ukraina menyalahkan sebuah operasi bersenjata di wilayah Belgorod, Rusia, pada Hari Senin kepada "warga negara Rusia yang berpikiran oposisi" dari dua kelompok paramiliter, kata media Ukraina Hromadske.

Mengutip juru bicara intelijen militer Andriy Yusov, Hromadske melaporkan Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Sukarelawan Rusia bertanggung jawab atas serangan tersebut. Tidak jelas apakah ia memberikan bukti untuk pernyataan tersebut.

"Tanggung jawab atas peristiwa ini dipikul oleh warga negara (Rusia), khususnya RDK dan Legiun 'Kebebasan Rusia'," katanya, menggunakan singkatan dari Korps Sukarelawan Rusia, melansir Reuters 23 Mei.

"Saya pikir kita semua hanya bisa menyambut tindakan tegas dari warga Rusia yang berpikiran oposisi, yang siap untuk perjuangan bersenjata melawan rezim kriminal (Presiden) Vladimir Putin," sambungnya.

Yusov mengatakan, operasi Belgorod akan menciptakan "zona keamanan" untuk melindungi warga Ukraina dari serangan lintas batas Rusia.

Sebelumnya, Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan bahwa sebuah "kelompok sabotase" tentara Ukraina telah memasuki wilayah Rusia di distrik Graivoron, yang berbatasan dengan Ukraina.

Ia mengatakan pada Hari Senin, kelompok sabotase' Ukraina telah memasuki wilayah Rusia di Distrik Graivoron yang berbatasan dengan Ukraina, kendati belakangan berhasil dipukul mundur oleh pasukan Rusia.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin telah diberitahu peristiwa tersebut, sementara pekerjaan sedang dilakukan untuk mengusir "penyabotase", lapor kantor berita RIA Novosti yang dikelola pemerintah.

Kremlin mengatakan serangan itu bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari Kota Bakhmut di Ukraina timur, yang diklaim telah direbut oleh pasukan Rusia secara keseluruhan setelah lebih dari sembilan bulan pertempuran sengit.

"Kami sangat memahami tujuan pengalihan semacam itu - untuk mengalihkan perhatian dari arah Bakhmut dan meminimalkan efek politik dari kekalahan Bakhmut untuk pihak Ukraina," sebut Peskov.

Terpisah, Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak dalam sebuah cuitan membantah pihaknya terkait dengan peristiwa itu.

"Ukraina mengamati peristiwa di wilayah Belgorod Rusia dengan minat dan mempelajari situasinya, tetapi tidak ada hubungannya dengan itu," tulisnya.

"Seperti yang Anda ketahui, tank dijual di toko militer Rusia mana pun, dan kelompok gerilya bawah tanah terdiri dari warga negara Rusia," sambungnya.