KTT G7, Jokowi Serukan Revolusi Hentikan Perang
JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyerukan kepada para pemimpin negara untuk berani melakukan revolusi besar agar perang dapat dihentikan dan dihindari untuk menciptakan perdamaian dunia.
Hal tersebut ditegaskan Presiden dalam menyampaikan pandangannya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 sesi kesembilan dengan topik Menuju Dunia Yang Damai, Stabil, dan Sejahtera, yang digelar di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, Minggu, 21 Mei.
“Sebagai pemimpin kita harus punya keberanian dan kemauan melakukan revolusi besar untuk bawa perubahan dan perbaikan agar perang dapat dihentikan,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima dikutip ANTARA.
Kepala Negara menilai perang pada akhirnya hanya akan mengorbankan rakyat. Dia menyebut semua pihak menginginkan dunia yang damai, stabil, dan sejahtera, namun keadaan yang ada pada saat ini tidak selaras dengan hal tersebut.
"Distrust makin tebal, rivalitas makin meruncing, perang dan konflik masih terjadi di mana-mana,” ujarnya.
Baca juga:
- Bertemu Emmanuel Macron, Jokowi Bahas Investasi Prancis di RI hingga Kesepakatan Bidang Alutsista
- Meta Hadirkan Kemampuan Mengubah Tampilan Dunia Virtual Pengguna Headset Quest
- Inilah Keseruan Acara Joyfest yang Digelar Oleh BMW Astra di Sentul
- Selamat! NASA Pilih Blue Origin Milik Miliarder Jeff Bezos untuk Bangun Pendaratan Astronot di Bulan
Selain itu, di tengah berbagai macam krisis dunia yang makin mengkhawatirkan, Presiden Jokowi memandang bahwa upaya bersama yang dilakukan untuk menyelesaikan perang belum menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Dalam pernyataan penutup, Presiden menegaskan bahwa perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran adalah tanggung jawab dan tujuan bersama. Oleh karena itu, Presiden mengajak para pemimpin dunia untuk melakukan perubahan.
"Mari bersama lakukan perubahan," ajaknya.