Bank Muamalat Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah di Banten
JAKARTA - PT Bank Muamalat Indonesia dan Muamalat Institute berkomitmen memperkuat ekosistem keuangan syariah di Banten melalui kerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih Syeikh Nawawi Tanara (STIF Syentra).
Head of Distribution Network Manager Bank Muamalat Indonesia Agung Prambudi mengatakan kolaborasi dengan lembaga pendidikan sangat penting untuk menumbuhkembangkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
“Kami percaya kerja sama dengan civitas kampus akan menciptakan generasi insani yang akan menjadi talents terbaik bagi industri perbankan syariah di masa mendatang,” ujarnya dalam keterangan pers, Rabu, 17 Mei.
Menurut Agung, SDM yang kompeten dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan juga mendorong pengembangan industri keuangan syariah di Banten.
“Inisiatif ini sekaligus bukti komitmen kami dalam memperluas literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Muamalat Institute Anton Hendrianto menyatakan pentingnya mengasah soft skill bagi para mahasiswa, khususnya dalam aspek leadership.
“Kami percaya karena kepemimpinan sangat penting dalam membentuk karakter seseorang dan membangun rasa percaya diri,” katanya.
Anton menyebut saat ini tantangan yang dihadapi adalah industry gap, yaitu adanya mismatch antara jumlah lulusan perguruan tinggi dan jumlah kebutuhan industri perbankan syariah yang tidak seimbang.
Baca juga:
Kata Anton, hal tersebut disebabkan adanya skill mismatch, lulusan saat ini memiliki skill dan kompetensi yang hanya unggul di bidang kognitif namun sebaliknya di social skill dan juga interpersonal seperti problem solving, decision making, dan critical thinking masih perlu dikembangkan.
“Oleh karena itu, sinergi dengan pihak kampus melalui program pengembangan skill tersebut diharapkan dapat menjadi langkah dalam pembentukan karakter, karena industri perbankan syariah saat ini membutuhkan talenta-talenta yang mampu berpikir out of the box, kreatif, dan juga kompeten di bidangnya,” tegas dia.
Senada, Ketua STIF Syentra Siti Haniatunnisa menyambut positif dengan adanya kerjasama ini. Menurut dia, langkah nyata pelaku usaha di kampus akan memperkuat sinergitas dengan industri yang mendukung program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dari Kemendikbud serta Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Hal ini memperluas wawasan, skill, dan kompetensi dan pengalaman bagi mahasiswa, dosen, dan civitas akademika terkait industri perbankan syariah. Daya serap lulusan yang semakin dibutuhkan industri menjadi indikator keberhasilan dari kampus dalam mencetak lulusan yang kompeten,” ucap dia.
Adapun, sejumlah program yang dilakukan antara lain pemagangan, pelatihan, sertifikasi, dan juga bisnis inkubator bagi seluruh mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan dalam peningkatan skill dan kompetensi serta daya saing para lulusan.