Skandal Manipulasi Uji Tabrak oleh Daihatsu, CEO Toyota: Mobilnya Tetap Aman
JAKARTA - Beberapa waktu lalu, Daihatsu telah mengakui melakukan manipulasi uji tabrak terhadap puluhan ribu unit dari model mobil Toyota.
Karena adanya skandal diperkirakan sebanyak 88.000 kendaraan Toyota terkena dampak manipulasi yang dilakukan oleh Daihatsu. Meskipun demikian, Toyota mengonfirmasi bahwa kendaraan yang terdampak tetap aman.
Dilansir dari laman Toyota, Rabu, 10 Mei lalu, President & CEO Toyota Motor Corporation, Koji Sato, mengungkapkan bahwa kendaraan terdampak tidak memiliki masalah dalam hal keselamatan.
"Sekali lagi, dipastikan bahwa kendaraan yang bersangkutan tidak memiliki masalah kualitas atau keselamatan," ucap Sato.
Ia pun menambahkan, bahwa pihaknya akan meneruskan pengiriman serta penjualan model Toyota yang terdampak ke beberapa negara.
"Berdasarkan hasil pengujian ulang, dan setelah berkonsultasi dengan otoritas terkait, kami telah melanjutkan pengiriman kendaraan merek Toyota ke Malaysia, Meksiko, dan Ekuador," tambah Sato.
Sato juga mengonfirmasi, bahwa kendaraan Toyota yang dikirimkan untuk Thailand dan beberapa negara Timur Tengah aman untuk digunakan dan akan berkonsultasi dengan otoritas terkait. Ia juga mengatakan Chairman dari Toyota, Akio Toyoda akan turun tangan untuk menjelaskan hal tersebut.
"Akio Toyoda mengunjungi Thailand untuk menjelaskan kepada pelanggan dan pemangku kepentingan kami atas apa yang terjadi dan untuk menyampaikan bahwa kendaraan tersebut aman dan bahwa seluruh grup perusahaan kami berkomitmen untuk bekerja mencegah jenis kesalahan ini terjadi," ujar Sato.
Pihak pabrikan juga akan menyelidiki penyebab terjadinya manipulasi uji tabrak yang dilakukan Daihatsu, serta akan menindak serius masalah ini.
Baca juga:
Adapun 88.000 kendaraan yang terdampak manipulasi terdiri dari 76.289 unit Toyota Yaris Ativ produksi Agustus 2022 di pabrik Daihatsu di Thailand maupun Malaysia. Lalu, ada 11.834 unit Perodua Axia (kembaran Toyota Agya) produksi Februari 2023.