Simak Solusi EdgeConneX dalam Mengatasi Kesenjangan SDM di Pusat Data

JAKARTA  - Kawasan Asia Pasifik telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam industri pusat data selama beberapa tahun terakhir. Ekonomi raksasa China dan India memimpin dorongan digital di kawasan ini bersama dengan kawasan ekonomi dengan pertumbuhan tinggi di Asia Tenggara, seperti Indonesia dan Vietnam. 

Namun, perlu diketahui bahwa pertumbuhan ini diiringi dengan kurangnya tenaga profesional yang terampil untuk mengoperasikan dan memelihara fasilitas-fasilitas ini. 

Menurut Survei Uptime Institute, peningkatan tajam pada pusat data membutuhkan peningkatan tenaga kerja yang cepat. Diperkirakan pada tahun 2025 saja, jumlah staf yang dibutuhkan akan mencapai hampir 2,3 juta di seluruh dunia. 

Lebih dari separuh (53 persen) responden Survei Pusat Data Global 2022 dari Uptime melaporkan bahwa organisasi mereka mengalami kesulitan dalam menemukan kandidat yang memenuhi syarat, dibandingkan dengan 47 persen pada tahun 2021 dan 38 persen pada tahun 2018. 

EdgeConneX, pelopor dalam Solusi Pusat Data Hyperlocal hingga Hyperscale global memahami situasi kesenjangan SDM di industri pusat data merupakan permasalahan yang serius bila tidak ditangani dengan baik. 

“Menarik tenaga kerja pusat data yang berkualitas telah menjadi tantangan utama industri selama bertahun-tahun dan menjadi semakin sulit di tengah meningkatnya kapasitas pusat data. Kuncinya terletak pada kreativitas pada pendekatan yang perlu dilakukan saat ini dan menggandakan upaya untuk menarik dan mempertahankan SDM di sektor ini,” ujar Thiam Chye Sim, Head of Operations, Asia Pacific, EdgeConneX, dalam pernyataan yang diterima.

Untuk itu, EdgeConneX menyusun beberapa solusi untuk menarik dan mempertahankan SDM di pusat data, di antaranya adalah: 

Merekrut SDM dengan keahlian yang saling melengkapi 

Pusat data secara tradisional mengandalkan tenaga kerja dengan latar belakang khusus di bidang teknik elektro atau mekanik, dengan pengalaman di sektor pusat data. 

Namun, di tengah persaingan memperebutkan SDM teknisi secara global yang luar biasa saat ini, hampir separuh SDM teknisi di dunia diperkirakan akan pensiun pada tahun 2025, menurut Survei Uptime Institute baru-baru ini ada kebutuhan untuk merekrut berdasarkan keahlian yang lebih beragam. 

Keahlian para veteran dalam bidang logistik, komunikasi, kemampuan memecahkan permasalahan, kepemimpinan, dan kemampuan mereka untuk bekerja dalam situasi di bawah tekanan tinggi sangat cocok untuk diterapkan di ruang pusat data.  

Pelatihan dan peningkatan keterampilan 

Pelatihan dan melatih ulang tenaga kerja merupakan elemen penting dalam organisasi untuk memastikan bahwa standar operasional selalu terjaga. Pelatihan dapat memberikan peluang peningkatan keterampilan yang berfungsi sebagai sarana untuk perkembangan karir dan pertumbuhan profesional. 

Selain itu, peningkatan keterampilan memungkinkan tenaga kerja untuk mengambil peran yang lebih senior seiring dengan pertumbuhan jejak pusat data kami, dan insentif tersebut berkontribusi dalam membantu kami mempertahankan SDM. 

Bermitra dengan perguruan tinggi 

Terdapat kebutuhan akan program pelatihan dan pendidikan formal untuk industri pusat data di perguruan tinggi. Sangat penting untuk mengisi kesenjangan kesadaran ini, terutama di kalangan mahasiswa, untuk menarik bakat-bakat baru ke dalam sektor ini. 

Selain itu, kemitraan antara institusi pendidikan tinggi dan penyedia pusat data bisa sangat berharga dalam membantu bisnis untuk menjawab kebutuhan SDM yang terus meningkat, menawarkan cara yang dapat diandalkan bagi perusahaan untuk membina tenaga kerja yang terdidik dan terlatih. 

“Kekurangan SDM di industri pusat data, terutama di kawasan Asia Pasifik, merupakan tantangan yang signifikan. Namun, hal ini juga memberikan peluang bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam program pelatihan dan pengembangan guna menarik dan mempertahankan tenaga profesional yang terampil. Mengatasi kekurangan tenaga kerja ini sangat penting untuk kelangsungan pertumbuhan dan kesuksesan industri pusat data,” tutup Thiam Chye Sim.