Lebih Tinggi dari Proyeksi Awal, AP II Layani 5,3 Juta Penumpang Periode Angkutan Lebaran 2023

JAKARTA - Ada kenaikan jumlah pergerakan penumpang di 20 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II. Jumlahnya mencapai 5,3 juta orang selama periode angkutan Lebaran 2023 sejak 12 April hingga 3 Mei 2023.

Jumlah tersebut lebih tinggi dari proyeksi awal sebanyak 5,25 juta penumpang.

"Terima kasih atas kepada masyarakat, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, TNI, Polri, dan seluruh stakeholder atas dukungannya terhadap penyelenggaraan angkutan Lebaran 2023 di seluruh bandara AP II. Segala kekurangan yang ada menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan ke depannya,” ujar Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Adapun pergerakan penumpang pada angkutan Lebaran 2023 sebanyak 5,3 juta penumpang itu meningkat sekitar 26 persen dibandingkan dengan angkutan Lebaran 2022 sebanyak 4,19 juta penumpang.

Sementara, pergerakan penumpang pada angkutan Lebaran 2023 merefleksikan tingkat pemulihan (recovery rate) sebesar 90 persen dibandingkan dengan angkutan Lebaran 2019 sebelum adanya pandemi COVID-19.

Terkait pergerakan pesawat, pada angkutan Lebaran 2023 penerbangan di 20 bandara AP II tercatat 38.527 penerbangan atau meningkat 17 persen dibandingkan dengan angkutan Lebaran 2022 sebanyak 32.962 penerbangan.

Bandara AP II yang paling sibuk selama angkutan Lebaran 2023 ialah Bandara Soekarno-Hatta yang melayani 3,23 juta penumpang dengan 22.134 penerbangan, dikutip ANTARA, Sabtu, 6 Mei.

AP II saat ini mengelola 20 bandara yakni Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung).

Kemudian, Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), Silangit (Tapanuli Utara), Kertajati (Majalengka), Banyuwangi (Banyuwangi), Tjilik Riwut (Palangkaraya), Radin Inten II (Lampung), H.A.S Hanandjoeddin (Tanjung Pandan), dan Fatmawati Soekarno (Bengkulu), Jenderal Besar Soedirman (Purbalingga).