Soal Serangan Drone ke Kremlin, Menlu Lavrov: Kami akan Menanggapi dengan Tindakan Nyata
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada Hari Jumat, insiden pesawat tak berawak pada Hari Rabu di Kremlin adalah "tindakan permusuhan" dan Rusia akan menanggapi dengan "tindakan konkret".
Rusia menuduh Ukraina meluncurkan pesawat tak berawak ke Kremlin, dalam upaya untuk membunuh Presiden Vladimir Putin, mengatakan bahwa Amerika Serikat berada di balik serangan tersebut.
Menanggapi itu, Ukraina membantahnya, sementara Gedung Putih menepis tudingan tersebut dengan mengatakan sebagai 'kebohongan'.
"Itu jelas merupakan tindakan bermusuhan, jelas bahwa teroris Kyiv tidak mungkin melakukannya tanpa sepengetahuan tuannya," kata Menlu Lavrov dalam sebuah konferensi pers di India, melansir Reuters 5 Mei.
"Kami tidak akan menanggapi dengan berbicara tentang 'casus belli' atau tidak, kami akan menanggapi dengan tindakan nyata," tegas Menlu Lavrov.
'Casus belli' adalah istilah Latin untuk sebuah tindakan yang memberikan pembenaran untuk perang. Sementara, Perang Rusia di Ukraina kini telah memasuki bulan ke-15, meskipun Moskow terus menggambarkannya sebagai "operasi militer khusus".
Baca juga:
- Ini Penjelasan Menlu Retno Pilih Non-Megaphone Diplomacy saat Komunikasi dengan Rezim Militer hingga Etnis Bersenjata Myanmar
- Sukses Evakuasi 995 WNI dari Sudan, Ini Penjelasan Menlu Retno Indonesia Pilih Operasi Senyap
- Filipina Selamatkan 1.048 Korban Online Scams, 143 di Antaranya WNI
- Baku Tembak dengan Taliban, Enam Tentara Pakistan Tewas
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dugaan serangan pesawat tak berawak "tidak boleh dibiarkan tanpa jawaban", menunjukkan Kyiv tidak memiliki keinginan untuk mengakhiri perang di meja perundingan.