PM Belanda Sebut Tidak Ada yang Tabu Soal Jet Tempur F-16 di Hadapan Presiden Zelensky, Bakal Dikirim ke Ukraina?
JAKARTA - Pembicaraan mengenai kemungkinan donasi jet tempur F-16 untuk Ukraina mengalami kemajuan, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan pada Hari Kamis saat kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke Den Haag, namun belum ada keputusan yang diambil.
Menjawab pertanyaan dalam konferensi pers bersama Presiden Zelensky dan Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo, PM Rutte mengatakan, "Mengenai F-16: tidak ada hal yang tabu," seperti dikutip dari Reuters 5 Mei.
"Kami bekerja sama dengan mitra kami, Belgia, negara lain, Inggris, Denmark, untuk menyelesaikan perdebatan itu. Kami belum sampai di sana," katanya.
Sebelumnya, Presiden Zelensky mengulangi permintaannya agar Barat memasok jet tempur modern ke Kyiv awal pekan ini di Helsinki, Finlandia, menambahkan ia "yakin kami akan segera memiliki pesawat".
Sementara itu, PM Rutte sebelumnya mengatakan Belanda akan mempertimbangkan segala jenis dukungan militer untuk Ukraina, selama hal tersebut tidak memicu konflik terbuka antara NATO dan Rusia.
Ia mengatakan pada Hari Kamis, diskusi mengenai F-16 akan "membutuhkan waktu" seperti halnya diskusi sebelumnya mengenai donasi tank Leopard 2 dan howitzer lapis baja.
Baca juga:
- Tuding AS di Balik Serangan Drone Terhadap Kremlin, Rusia Tingkatkan Serangan ke Kota-kota Ukraina
- Serukan Pembentukan Pengadilan Khusus untuk Invasi Rusia, Presiden Zelensky: Tunjukkan Orang-orang Ini Bukannya Tidak Tersentuh
- Warga Afrika Selatan Ingin Inggris Kembalikan Berlian Star of Africa
- NATO Nilai Rusia Mungkin akan Menyabotase Kabel Bawah Laut Sebagai Bagian dari Perang Melawan Ukraina
"Namun saat ini tank-tank panser berada di Ukraina, (dan) Leo 2 sedang dikirim ke Ukraina," tandasnya.
"Jadi kami akan mengupayakan hal ini dengan tekun, untuk F-16, dan jelas ada dukungan di parlemen bagi pemerintah ini untuk mengupayakannya," pungkas PM Rutte.