Gelar Operasi Besar-besaran, Polisi Eropa Tangkap Lebih dari 100 Tersangka Jaringan Mafia Italia 'Ndrangheta
JAKARTA - Polisi di seluruh Eropa menangkap lebih dari 100 orang pada Hari Rabu, tindakan keras besar-besaran yang menargetkan kelompok mafia Italia 'Ndrangheta, dengan para tersangka dikenakan tuduhan melakukan perdagangan Narkoba dan senjata dengan rekannya di Amerika Latin.
"Penggerebekan hari ini adalah salah satu operasi terbesar yang dilakukan sejauh ini dalam perang melawan kejahatan terorganisir Italia," kata Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser, menambahkan bahwa mereka telah "memberikan pukulan serius ke `Ndrangheta," seperti melansir Reuters 4 Mei.
Aksi itu merupakan bagian dari penyelidikan yang mencakup Italia, Jerman, Belgia, Portugal, Spanyol, Slovenia, Rumania, Brasil dan Panama, menurut badan penegak hukum Uni Eropa, Europol.
Jaringan itu dikhususkan terutama untuk perdagangan narkoba internasional dari Amerika Selatan ke Eropa dan Australia, sebut Europol dalam sebuah pernyataan.
Selain itu, jaringan tersebut juga menggunakan pialang uang China di Italia dan Kolombia, untuk mengatur agar dana dipindahkan untuk membayar transaksi narkoba, terang komandan polisi Italia Massimiliano D'Angelantonio dalam konferensi pers.
Klan 'Ndrangheta juga terlibat dalam menjalankan senjata dari Pakistan ke Amerika Selatan, memasok kelompok kriminal Brasil PCC
Keuntungan dari bisnis ilegal yang dilakukan dicuci melalui real estate, restoran, hotel, perusahaan cuci mobil, supermarket dan kegiatan komersial lainnya.
Di Jerman, para penyelidik menargetkan kedai es krim di kota barat laut Siegen, yang mereka duga digunakan untuk mencuci uang dan sebagai pusat strategis untuk 'Ndrangheta.
Penyelidik Oliver Huth mengatakan kepada wartawan, mereka menemukan orang Italia dari Calabria di sana. Beberapa di antaranya diyakini terlibat dalam narkoba, sementara yang lain terkait dengan pembunuhan. Kafe telah ditutup.
Total, sebanyak 132 orang ditangkap di Italia dan sembilan negara lainnya pada Rabu 3 Mei dinihari, seperti mengutip situs Europol.
Investigasi terkait mengarah pada penangkapan 24 orang di Jerman, kata mereka, serta 53 penahanan lebih lanjut di Italia utara. Menteri dalam negeri negara bagian North Rhine-Westphalia Jerman mengatakan 18 orang ditangkap di sana.
Sebelumnya, aset senilai 25 juta euro (27,6 juta dolar AS) disita di Italia, Jerman, Portugal dan Prancis dalam "Operasi Eureka", yang diluncurkan pada 2019. Itu awalnya untuk menyelidiki penyelundupan narkoba antara Calabria dan Kota Genk di Belgia, menurut polisi Italia.
Baca juga:
- Sebut Serang Balik Ukraina Telah Dimulai, Kepala Tentara Bayaran Wagner Rusia: Kami Melihat Aktivitas Terbesar di Garis Depan
- Angkatan Laut AS Sebut Iran Kembali Sita Kapal Tanker Asing di Perairan Teluk
- Tersangka Pembunuhan Blogger Perang Rusia Mengaku Dijebak
- Gelar Operasi Pengamanan Terbesar Satu Dekade Terakhir, Kepolisian London Siap Amankan Penobatan Raja Charles III
"Kami berpikir bahwa di antara penangkapan itu ada beberapa orang dengan nilai tinggi yang memainkan peran besar dalam organisasi tersebut, tidak hanya di Belgia, tetapi juga di negara-negara Eropa lainnya," sebut jaksa federal Belgia Antoon Schotsaert. Sejauh ini, Kepolisian Belgia mengatakan mereka telah menangkap 13 orang.
'Ndrangheta, yang berakar di wilayah Italia selatan Calabria, telah melampaui Cosa Nostra sebagai kelompok mafia paling kuat di negara itu, menjadi salah satu jaringan kriminal terbesar di dunia.
Beberapa keluarga 'Ndrangheta yang menjadi target terlibat dalam perseteruan klan yang berpuncak pada penembakan massal, termasuk pembunuhan enam orang di Kota Duisburg, Jerman pada 2007, menurut Europol.