Orang Utan Masuk Kebun Warga Pulang Pisau Kalteng, BPBD Sebut Pemicunya Rantai Makanan Berkurang
KALTENG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng), membenarkan ada laporan dari Kepala Desa Kanamit perihal orang utan mulai masuk ke perkebunan warga desa setempat.
“Kita sudah menindaklanjuti laporan itu dan langsung berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah untuk penanganan orang utan tersebut,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pulang Pisau, Osa Maliki di Pulang Pisau, Kamis 4 Mei, disitat Antara.
Setelah mendapat laporan pada Senin 1 Mei, kata Osa, BPBD setempat langsung menurunkan personel ke lapangan untuk mencari keberadaan lokasi di mana orang utan tersebut terlihat warga.
Penelusuran juga dilakukan dengan menurunkan drone untuk mengetahui posisi keberadaan orang utan yang dalam laporan sudah mulai masuk ke areal perkebunan warga.
Menurut Osa, berdasarkan informasi yang disampaikan personel di lapangan, orang utan bukan hanya satu tetapi berkelompok. Jumlah orang utan yang terpantau mencapai enam orang utan.
“Hari ini petugas dari BKSDA rencanannya turun ke lapangan untuk melakukan survei dan apabila memungkinkan langsung melakukan proses evakuasi, agar orang utan itu bisa dipindahkan ke habitat yang lebih baik,” ucapnya.
Baca juga:
Masyarakat juga diminta untuk tidak gegabah, apabila menemukan orang utan di sekitar lingkungannya agar tidak tersangkut dengan masalah hukum dan bisa langsung melaporkan kepada pihak-pihak terkait.
Menurut Osa, kemunculan orang utan di perkebunan warga dan mendekati pemukiman lebih disebabkan habitat dan rantai makanan orang utan mulai berkurang. Keberadaan hutan yang menjadi habitat asli sudah mulai tergerus oleh kemajuan dan perkembangan zaman.
BPBD setempat, terang dia, siap membantu BKSDA untuk proses evakuasi orang utan tersebut.
Kepala Desa Kanamit Hadi sebelumnya juga membenarkan atas kemunculan beberapa orang utan di ladang perkebunan milik warga RT.001. Kemunculan orang utan di perkebunan ini, tentunya membuat warga ketakutan untuk beraktivitas di kebun.
Hadi mengungkapkan sudah beberapa hari terakhir orang utan terlihat berkeliaran di lahan perkebunan milik warga. Disinyalir kemunculan orang utan ini untuk mencari makanan dikarenakan hutan tempat habitatnya semakin berkurang.