Puan: Semoga Medali RI di SEA Games Kamboja Lebih Banyak Dibanding di Vietnam
JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani berharap Kontingen Indonesia yang akan bertanding dalam SEA Games ke-32 di Kamboja bisa memperoleh hasil terbaik. Ia meyakini, seluruh atlet yang ikut bertanding pada SEA Games 2023 akan mengharumkan nama bangsa.
“Saya ucapkan selamat bertanding untuk kontingen Indonesia dalam SEA Games ke-32 di Kamboja. Saya percaya, putra/putra terbaik bangsa yang dikirim untuk perhelatan SEA Games tahun 2023 ini akan memberikan yang terbaik. Buatlah harum nama Indonesia,” kata Puan, Selasa 2 Mei.
Hari ini, sebanyak 884 orang yang masuk dalam kontingen Indonesia resmi dilepas Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berangkat ke Kamboja. Adapun 884 orang tersebut terdiri dari 599 atlet, 230 ofisial, dan 55 tenaga medis. Para atlet Indonesia akan bertanding pada 31 dari 36 cabang olahraga yang dipertandingkan di SEA Games.
Dalam SEA Games ke-31 tahun 2021 di Vietnam lalu, Indonesia berhasil menjadi juara ketiga dengan perolehan 241 medali di mana 69 di antaranya adalah medali emas. Puan berharap, kontingen Indonesia bisa meningkatkan prestasi di SEA Games kali ini.
“Saya berharap Indonesia bisa memperoleh banyak medali emas. Syukur-syukur raihan medalinya bisa lebih banyak dari perhelatan SEA Games sebelumnya dan posisi kita naik. Jangan sampai turun dari juara ketiga,” tutur perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Indonesia menempati urutan kedua jumlah atlet dan Cabor terbanyak dalam SEA Games 2023. Hal ini yang menjadi keyakinan bahwa Indonesia akan menempati podium pertama dalam perolehan medali.
Baca juga:
- Target Jokowi di Sea Games 2023, Motivasi atau Justru Jadi Beban Buat Atlet?
- Pemerintah Ngotot Berangkatkan Cabor Tenis Meja ke SEA Games 2023, Ternyata Ini Alasannya
- Marshel Widianto dan Mikha Tambayong Ditunjuk Jadi Penyemangat Kontingan SEA Games 2023, Ini Tugasnya
- Target Presiden Jokowi untuk SEA Games 2023 Berbeda dengan Hitung-Hitungan, Menpora: Tetap Kita Jadikan Acuan
“Kesempatan meraih juara satu terbuka lebar. Jika melihat sejarah, atlet-atlet kita tidak kalah baik dengan negara-negara Asia Tenggara lain. Bahkan tidak sedikit atlet kita yang sudah diakui dunia,” ungkap Puan.
Meski begitu, mantan Menko PMK ini mengingatkan kepada semua atlet yang bertanding di SEA Games untuk menjunjung tinggi sportivitas. Puan juga meminta hal yang sama kepada seluruh supporter Indonesia.
“Dalam pertandingan olahraga, kalah dan menang adalah hal yang biasa. Junjung tinggi sportivitas saat bertanding. Semangat kebersamaan juga penting karena akan menjadi pemersatu negara-negara Asia Tenggara,” sebutnya.
Di sisi lain, Puan mengingatkan Pemerintah untuk menjamin segala kebutuhan atlet yang tengah berlaga di ajang olahraga terbesar se-Asia Tenggara itu. Apabila ada yang cedera, Pemerintah harus memberikan perawatan hingga pulih sesuai amanat UU No 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan.
“Pastikan kebutuhan atlet terpenuhi sehingga mereka dapat bertanding dengan tenang,” ujar Puan.
Lebih lanjut, cucu Bung Karno tersebut mendorong Pemerintah untuk melakukan pemerataan sarana dan prasarana olahraga di seluruh daerah. Sehingga, kata Puan, masyarakat yang menyukai olahraga dan bercita-cita ingin menjadi atlet bisa mendapat fasilitas yang layak.
“Ada kalanya bibit unggul atlet muncul tanpa terduga dari daerah. Banyak juga mereka yang memiliki keunggulan di bidang olahraga tapi karena tidak ada kesempatan berlatih karena kurangnya sarana prasarana, kesempatan mereka menjadi atlet profesional pun pupus,” papar Puan.
“Ini yang masih menjadi PR bersama. Karena Negara seharusnya bisa membuka selebar-lebarnya peluang bagi masyarakat berprestasi, termasuk di bidang olahraga. Salah satunya dengan penyediaan sarana dan prasarana,” imbuh Ketua Dewan Pengarah Asian Para Games 2018 itu.
Selain fasilitas sarana dan prasarana olahraga, Puan menilai pembinaan usia dini untuk atlet juga harus diperhatikan. Dengan adanya pembinaan yang berjenjang dan dilakukan secara terencana, ia meyakini prestasi olahraga Indonesia akan semakin diakui di kancah dunia.
“Pembinaan olahraga harus dilakukan sejak dini, berjenjang dan secara berkelanjutan. Sehingga kita bisa mendapatkan bibit atlet yang baik. Ini penting untuk peningkatan prestasi olahraga Indonesia,” pungkas Puan.