JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan memberangkatkan atlet cabang olahraga tenis meja ke SEA Games 2023 Kamboja. Padahal, tenis meja tak masuk ddalam daftar 31 cabor yang diumumkan sebelumnya.
Munculnya tenis meja kemudian menimbulkan tanda tanya. Tak ingin polemik berkembang makin liar, Menpora Dito Ariotedjo kemudian memberikan penjelasan.
Dia mengatakan, salah satu alasan akhirnya mendaftarkan tenis meja agar menghindari sanksi dari federasi internasional.
Pasalnya, tenis meja sudah absen dua kali berturut-turut dalam ajang pesta olahraga dua tahunan terbesar se-Asia Tenggara itu yaitu di Filipina 2019 dan Vietnam 2021.
"Pertama itu kalau tidak diberangkatkan, akan ada sanksi dari federasi internasional. Kedua, ini kan sudah dua SEA Games, kalau ini tidak ada lagi berarti kita harus menunggu lagi," kata Dito seusai pelepasan kontingen di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 2 April.
Selain untuk menghindari sanksi, tenis meja mempunyai potensi besar karena merupakan olahraga yang digemari masyarakat Indonesia.
"Ini kan tenis meja kan cabang olahraga yang sangat digemari masyarakat pertama dan juga potensinya bisa sangat besar karena peralatan dan venuenya bisa dilakukan dimana aja," ujarnya, seperti dilansir dari Antara.
BACA JUGA:
"Jadi selain memang ada kewajiban dari federasi internasional dan ini harus dilakukan, kedua olahraga ini bisa menjadi prioritas di Indonesia," sambung politisi muda Partai Golkar itu.
Pada kesempatan yang sama, Dito optimistis tim tenis meja dapat kembali berlaga di SEA Games setelah terakhir kali berpartisipasi pada tahun 2017. Kini, lanjut Dito, atlet tenis meja Indonesia tinggal menunggu tahap administrasi selesai.
"Secara administrasi di sini sudah lengkap dan siap. Ini tinggal administrasi di Kamboja saja. Insya Allah kita perjuangkan," kata Dito.
"Dan ini insya Allah bisa lolos. Insya Allah kami optimistis," lanjutnya.
Sementara itu Chef de Mission (CdM) Indonesia Lexyndo Hakim mengaku siap memberikan pelayanan kepada atlet tenis meja jika nantinya sudah resmi terdaftar. Saat ini, pihaknya masih menunggu arahan Menpora.
"Jika memang dikirim atau diberangkatkan pemerintah, tentunya kami sebagai CdM pasti memberikan pelayanan untuk mereka," ujar Lexyndo.