Pasukan Ukraina Usir Militer Rusia dari Sejumlah Posisi di Bakhmut: 20 Ribu Tentara Dilaporkan Tewas, Setengahnya dari Grup Wagner

JAKARTA - Pasukan Ukraina telah mengusir pasukan Rusia dari beberapa posisi di Bakhmut saat kota itu dilanda pertempuran sengit, kata seorang jenderal Ukraina, sementara Gedung Putih percaya bahwa lebih dari 20.000 tentara Rusia telah dilumpuhkan di Ukraina sejak Bulan Desember.

"Situasi (di Bakhmut) cukup sulit," kata Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, komandan angkatan darat Ukraina, dalam sebuah pernyataan di aplikasi pesan Telegram, melansir Reuters 2 Mei.

"Pada saat yang sama, di beberapa bagian kota, musuh diserangan balik oleh unit kami dan meninggalkan beberapa posisi dalam beberapa hari terakhir," sambungnya.

Pertempuran selama 10 bulan untuk merebut kota di Ukraina timur itu telah menjadi simbol penting, baik bagi Moskow maupun untuk Kyiv.

Kota itu telah menjadi titik tumpu perang yang telah melihat sedikit pergeseran di garis depan sejak akhir 2022, membuat kedua belah pihak yang bertikai berusaha mencari terobosan.

Pada Hari Senin, Rusia melepaskan tembakan rudal baru ke Ukraina semalam yang menewaskan dua orang di timur, memicu kebakaran besar dan merusak puluhan rumah dan bangunan lainnya.

Terpisah, Gedung Putih pada Hari Senin mengatakan, Rusia telah menghabiskan persediaan militer dan angkatan bersenjatanya dengan sekitar 100.000 tentara Rusia terbunuh atau terluka di Ukraina dalam lima bulan terakhir. Dari 20.000 orang yang terbunuh, setengahnya berasal dari kelompok tentara bayaran Grup Wagner.

Kepala Grup Wagner Yevgeny Prigozhin mengatakan di saluran Telegram, para pejuangnya membutuhkan sekitar 300 ton peluru artileri per hari untuk menyerang Bakhmut. Namun, sejauh ini mereka hanya menerima sepertiga dari jumlah tersebut.

"Tiga ratus ton per hari sama dengan 10 kontainer kargo - tidak banyak," kata Prigozhin, yang sering berselisih dengan Kementerian Pertahanan Rusia terkait pelaksanaan perang di Ukraina.

Dalam sebuah unggahan terpisah pada Senin malam, Prigozhin mengatakan pasukannya telah maju sekitar 120 meter (400 kaki) ke dalam Bakhmut dengan kehilangan 86 pejuangnya.

Jenderal Syrskyi mengatakan, unit-unit baru Rusia "terus-menerus diterjunkan ke dalam pertempuran untuk merebut Bakhmut" meskipun mengalami kerugian besar, menambahkan: "Tapi musuh tidak dapat menguasai kota."

Pasukan Rusia diketahui terus mendapatkan keuntungan tambahan di Bakhmut. Tetapi, Ukraina mengatakan pada Hari Minggu, mereka masih bisa memasok para pejuang dengan makanan, amunisi dan dan obat-obatan.

Kyiv secara luas diperkirakan akan segera meluncurkan serangan balasan, untuk merebut kembali sebagian wilayah di timur dan selatan yang diduduki oleh pasukan Rusia, setelah invasi Moskow 15 bulan yang lalu.