China Tuntut AS Setop Jual Senjata ke Taiwan
JAKARTA - China menuntut Amerika Serikat segera menghentikan menjual senjata kepada Taiwan dan juga kontak militer dengan negara pulau itu.
"Kami mendesak pihak AS sepenuhnya memperhatikan tingginya sensitivitas masalah Taiwan dan rumit serta parahnya situasi saat ini di Selat Taiwan," kata Kolonel Senior Tan Kefei, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China pada konferensi pers di Beijing sebagaimana dilansir ANTARA, Jumat, 28 April.
Pernyataan ini disampaikan menjelang kunjungan sebuah kelompok bisnis pertahanan AS ke Taiwan pekan depan guna membahas kerja sama pertahanan bilateral seperti produksi bersama drone dan amunisi.
Tan melukiskan masalah Taiwan sebagai "semata urusan dalam negeri China dan mengharamkan campur tangan asing."
Wakil-wakil dari 25 kontraktor pertahanan AS akan tiba di Taiwan pada Selasa untuk menghadiri sebuah forum industri dan bertemu para pejabat Taiwan, kata saluran televisi Channel NewsAsia (CAN) pada Kamis, mengutip sumber militer anomim.
"Kelompok industri militer Amerika ini selalu bersemangat menjual amunisi, memicu konflik, dan kekacauan, dan menuai untung luar biasa besar dari seluruh dunia," kata Tan seperti dikutip China Military Online.
Dia menyebut langkah Partai Progresif Demokratik Taiwan yang berkuasa sebagai agak hina, bak mengundang kucing mendekat mangkuk makan yang hanya membawa bencana besar bagi warga Taiwan.
Baca juga:
- Cegah Kasus Petugas KPPS Meninggal Kelelahan, KPU Rancang Metode Penghitungan Suara 2 Panel di Pemilu 2024
- Gus Yaqut: Bila Prabowo-Airlangga Berpasangan Pilpres 2024 akan Kompetitif
- KIB Berharap Jokowi Kumpulkan Pimpinan Parpol Tindaklanjuti Koalisi Besar
- Prabowo Santai Soal Cawapres 2024: Tenang Saja, Politik Ini Dinamis
Tan menegaskan "tidak ada siapa pun atau kekuatan apa pun yang bisa menggoyahkan tekad kuat rakyat China dalam membela kedaulatan dan integritas teritorialnya."
China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.
Tan juga menyerukan Washington agar mematuhi ketentuan tiga komunike bersama China-AS, yakni hati-hati menangani masalah Taiwan, menahan diri untuk tidak ikut campur dalam masalah Taiwan, dan mengakhiri penjualan senjata kepada Taiwan serta kontak militer dengan pulau itu.
"Pasukan PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) China akan mencermati dengan seksama situasi di Selat Taiwan, siap siaga sepanjang waktu," lanjut Tan.
Dia juga menyatakan China akan mengambil langkah yang semestinya yang sejalan dengan hukum dalam menghadapi segala bentuk separatisme Taiwan dan campur tangan asing.