Warga Indonesia di Sudan Ungkap Ketegangan Proses Evakuasi di Tengah Ledakan Bom
SUDAN - Konflik peperangan di negara Sudan hingga saat ini masih terus terjadi. Namun, ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) berhasil diselamatkan dari peperangan tersebut dengan melakukan evakuasi.
Salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) berstatus mahasiswa, Kurnia Nur Khadijah menceritakan awal mulanya dirinya dievakuasi oleh pemerintah Indonesia dan selamat dari peperangan itu.
Mahasiswa asal Bogor itu mengaku, proses evakuasi saat itu memanfaatkan momen genjatan senjata. Saat itu Kurnia diam-diam menuju titik kumpul WNI.
“Kalau saya pribadi sebelumnya kampus yang mayoritas warga Indonesia di sana. International University of Afrika itu, ternyata memang dekat dengan markas mereka (salah satu pihak bertikai dalam peperangan Sudan),” kata Kurnia saat ditemui di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat, 28 April.
“(Tapi) kebetulan ada genjatan senjata, jadi mereka mengkhususkan untuk orang-orang, kemanusian. Ya mindik-mindik (kayak) tiarap. Jalan diam-diam. Jadi memang beberapa jam kayak habis Subuh, sudah agak hening. Kita liat sikon (kondisi-red) saja, bisa evakuasi, kita bisa pindah rumah ya kita pindah,” sambungnya.
Kurnia mengaku mendengar suara tangisan hingga dentuman keras saat mencoba menuju lokasi berkumpulnya warga Indonesia.
Kemudian, lanjut Kurnia, meski ia telah berkumpul dengan para WNI di titik lokasi, apabila terdengar suara dentuman atau peperangan, Kurnia akan pergi mencari titik yang lebih aman hingga akhirnya berhasil dievakuasi.
“Pokoknya pindah-pindah kalau misalnya rumah sudah kedenger banget bomnya, kita dievakuasi ke tempat WNI yang memang rumahnya jauh dari dentumannya,” ucapnya.
Baca juga:
- Ratusan WNI yang Dievakuasi dari Sudan Sudah Tiba di Asrama Haji Pondok Gede
- Ungkap Kasus Penyerangan Polres Jeneponto, Pangdam XIV/Hasanuddin Turunkan Intel dan POM untuk Penyelidikan
- Kapendam XIV/Hasanuddin Bantah Aksi Penyerangan Polres Jeneponto Dilakukan TNI
- Praktik Pungli di Kawasan Wisata Pantai Karangsari Pandeglang Capai Jutaan Rupiah, 7 Orang Ditangkap
Sementara itu, cerita berbeda Dedi Ansori (39) yang mengaku tinggal dekat dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), memilih untuk masuk ke dalam gedung itu, untuk menyalamatkan diri.
“Ada titiknya yang kumpulan mahasiswa misalnya di daerah mahasiswa itu dibuat satu tempat evakuasi, buat tempat, sedangkan saya ke KBRI. Soalnya KBRI dekat dengan rumah saya,” tutupnya.
Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berhasil diselamatkan dari perang Sudan kini sudah tiba di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat, 28 April, pukul 8.24 WIB.
Pantauan VOI, para WNI itu tiba di Asrama Haji pada pukul 08.24 WIB. Mereka datang menggunakan bus yang baru dijemput dari Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang. Sebanyak 13 bus dengan kurang lebih 385 WNI itu tiba di Asrama Haji, Jakarta Timur.
Mereka naik bus Transjakarta berwarna oranye, kemudian diturunkan di depan Gedung Serbaguna-3 (Gedung SG3).
Ada laki-laki yang tampak membawa koper serta tas dan wanita menggendong anaknya yang masih bayi. Mereka langsung masuk ke gedung itu.