Bagikan:

BEIJING - Aksi penembakan menjadi pemicu konflik Sudan, tepatnya pada tanggal 15 April setelah terjadinya ketegangan berhari-hari. Akibatnya, Sudan terus memanas. Negara ini kini dilanda bentrokan antara militer dan pasukan paramiliter.

Terbaru, pemerintah China mengevakuasi secara bertahap sekitar 1.000 lebih warganya dari Sudan yang tengah dilanda konflik bersenjata.

"Atas upaya dengan berbagai pihak, sebagian besar warga China di Sudan sudah dievakuasi dengan aman secara bertahap," kata juru Kementerian Luar Negeri China (MFA) Mao Ning di Beijing, Selasa.

Sejumlah warga China ada yang dievakuasi langsung dari Sudan dan ada yang melalui negara tetangga Sudan.

Menurut dia, sampai sekarang proses evakuasi masih berlangsung.

"Untuk warga China yang masih berada di Sudan, kami akan mengatur sesuai keinginan mereka," kata diplomat perempuan itu dikutip ANTARA, Selasa, 25 April.

Ia menilai situasi keamanan di Sudan sangat rumit sehingga menjadi tantangan tersendiri saat berupaya melakukan evakuasi warga negara China.

"Kami melakukan yang terbaik untuk melindungi keselamatan warga kami di Sudan dan membuat rencana yang matang untuk evakuasi," katanya.

Konflik antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) telah mengakibatkan pertempuran sengit, termasuk pertempuran tank dan serangan udara yang telah menyebabkan kematian lebih dari 400 dan melukai ribuan lainnya.

Menyusul bentrokan di Khartoum itu, Direktur Jenderal Departemen Urusan Kekonsuleran MFA Wu Xi berjanji akan melakukan upaya terbaik untuk menjamin keselamatan 1.500 warga negara China di Sudan.