Film Pendek Indonesia, Basri & Salma Lolos Kompetisi Festival Film Cannes
JAKARTA - Film Basri & Salma In A Never Ending Story akan menjadi film pendek Indonesia yang pertama ikut berkompetisi di Festival Film Cannes. Hal tersebut diketahui setelah penyelenggara salah satu festival film terbesar di dunia itu mengumumkan 11 film pendek yang akan berkompetisi di Festival Film Cannes ke-76 yang akan terselenggara pada 16-27 Mei mendatang.
Basri & Salma in a Never Ending Comedy menyusul dua film Indonesia lain yang pernah berkompetisi di Festival Film Cannes, yaitu Daun di Atas Bantal (1998) dan Serambi (2005), yang mana keduanya masuk dalam kategori Un Certain Regard (film cerita panjang).
Menurut Khozy Rizal selaku sutradara dan penulis naskah, film garapannya itu diinspirasi dari kebiasaannya melihat odong-odong di Makassar. Ia melihat odong-odong punya keindahannya tersendiri, terlebih saat malam hari dengan lampu warna-warninya.
Sebagaimana odong-odong yang menjadi inspirasinya itu, Khozy membuat cerita dengan dua karakter utama, Basri dam Salma sebagai tukang odong-odong.
“Film ini ceritanya tentang Basri dan Salma, sepasang suami-istri yang bekerja sebagai tukang odong-odong. Mereka udah menikah selama 5 tahun. Di 5 tahun pernikahan mereka belum dikaruniai anak,” ujar Khozy Rizal saat konferensi pers secara virtual pada Kamis, 27 April.
“Suatu hari dia harus datang ke acara aqiqah saudaranya, dimana dia dapat banyak sekali pertanyaan kayak 'kapan punya anak?' dan segala macam. Sehingga Basri dan Salma mulai muncul keraguan. Muncul banyak pertanyaan sehingga terjadi suatu yang sangat magical,” lanjutnya.
Selain odong-odong, Khozy juga bercerita bagaimana kondisi keluarganya juga menjadi salah satu inspirasi dalam karyanya itu. Ia mengaku kerap bertengkar dengan anggota keluarganya yang lain. Namun begitu, ia melihat keadaan tersebut sebagai komedi.
“Aku ngerasa paling beda dari keluargaku. Keluargaku sangat konservatif muslim dan tiap pertemuan keluarga itu selalu terasa sangat sesak karena banyak muncul pertanyaan-pertanyaan yang nggak diinginkan, advice yang tidak diinginkan gitu,” tuturnya.
“Aku kan kalau dapat statement kayak gitu ngeresponnya suka ketus, jadi sering berantem gitu di rumah. Bagiku itu komedi, dan itu terus berulang ulang setiap aku ketemu keluarga,” lanjutnya.
Baca juga:
- Bangga! Film Ngeri Ngeri Sedap Jadi Wakil ASEAN untuk Tayang di Festival Beijing
- Usai Lebaran, Venna Melinda Siap Hadapi Sidang KDRT Ferry Irawan di Pengadilan Negeri Kediri
- Pertanyakan Mobilnya ke Polda Bali, Jessica Iskandar: Dipinjam Pakaikan Sama Siapa?
- Canggung saat Bertemu Mantan? Berikut 7 Tips Pakar untuk Tetap Bersikap Tenang
Sebagai informasi, Basri & Salma In A Never Ending Story akan berkompetisi dengan 10 film pendek lain dari berbagai negara berbeda.
Berikut daftar film pendek yang berkompetisi di Festival Film Cannes:
LA PERRA oleh Carla Melo Gampert
Kolombia dan Perancis
AS IT WAS oleh Anastasia Solonevych & Damian Kocur
Polandia dan Ukraina
TITS oleh Eivind Landsvik
Norwegia
27 oleh Flóra Anna Buda
Hungaria dan Perancis
LE SEXE DE MA MÈRE oleh Francis Canitrot
Perancis
AUNQUE ES DE NOCHE oleh Guillermo García López
Spanyol dan Perancis
BASRI & SALMA IN A NEVER-ENDING COMEDY oleh Khozy Rizal
Indonesia
POOF oleh Margaret Miller
Amerika Serikat
NADA DE TODO ESTO oleh Patricio Martínez & Francisco Canton
Argentina dan Spanyol
WILD SUMMON oleh Karni Arieli & Saul Freed
Inggris
FÁR oleh Gunnur Martinsdóttir Schlüter
Islandia