Petugas Medis India Tewas Setelah Disuntik Vaksin COVID-19, Ini Penjelasannya

JAKARTA - Petugas medis India, Mahipal Singh, tewas setelah menerima suntikan pertama vaksin COVID-19 di rumah sakit umum India utara. Ini merupakan catatan pertama kasus kematian sejak program vaksinasi digelar pemerintah negara tersebut pada Sabtu lalu.

Pria berusia 46 tahun tersebut meninggal dalam waktu 24 jam setelah menerima dosis vaksin Covishield yang dibuat Serum Institute of India dan dikembangkan Universitas Oxford dan AstraZeneca. Seperti dikutip Anadolu Agency, Moradabad, kepala rumah sakit di negara bagian Uttar Pradesh melaporkan, Singh awalnya mengalami gejala serangan jantung serta sesak nafas.

Sempat diberi perhatian medis pada Minggu, namun nyawanya tak tertolong. "Kami belum menerima keluhan lain kecuali kejadian buruk ringan seperti demam dan sakit kepala. Kami masih mencari penyebabnya," kata Dokter MC Garg.

Garg bilang sebanyak 479 orang telah diimunisasi di rumah sakit tersebut. "Dia sedikit tidak sehat sebelum menerima suntikan, lalu kondisinya memburuk setelah diberi dosis pada hari Sabtu. Lalu membawanya ke rumah sakit," kata anggota keluarga Singh dikutip media lokal India.

Penyebabnya

Menurut laporan postmortem yang dilakukan oleh rumah sakit, penyebab kematiannya adalah karena Singh mengalami syok kardiogenik akibat penyakit kardiopulmoner. Laporan itu mencatat ada darah yang menggumpal terlihat di arteri utama dan ruang jantung. 

"Kematian akibat syok kardiogenik atau septikemia karena penyakit kardiopulmoner yang mendasarinya," tulis laporan rumah sakit tersebut.

Per Minggu 17 Januari, Kementerian Kesehatan mengonfirmasi ada 447 kejadian buruk setelah vaksinasi. Dari jumlah tersebut, ada tiga orang yang musti dirawat di rumah sakit.

Seperti diketahui, sebanyak 224.301 petugas kesehatan India telah diinokulasi dengan vaksin COVID-19 dalam dua hari pertama. Ini pertama kalinya angka kasus COVID-19 turun di bawah 15.000 sejak pertengahan Juni.