Bagikan:

JAKARTA - Kapolri Jenderal Idham Azis memastikan dirinya akan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin COVID-19 dalam program vaksinasi nasional yang secara simbolis dimulai hari di Istana Merdeka, Jakarta.

“Saya adalah orang pertama di Polri yang menerima vaksin COVID-19,” ujarnya, Rabu, 13 Januari.

Pada kesempatan tersebut Kapolri juga menghimbau kepada masyarakat untuk turut serta mensukseskan program vaksinasi ini.

“Saya ingin seluruh jajaran Polri dan juga masyarakat untuk ikut dalam vaksinasi ini dan jangan takut agar kita semua keluar dari bahaya COVID-19,” tuturnya.

Dalam kegiatan tersebut nampak juga Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang menyatakan kesiapannya untuk divaksin COVID-19, serta beberapa pejabat tinggi negara dan juga perwakilan instansi tertentu.

Adapun, orang pertama yang menerima vaksin dalam program nasional ini adalah Presiden Joko Widodo. Dalam pantauan VOI dari siaran daring Sekretariat Presiden, kepala negara menjalani proses vaksinasi ini dalam waktu sekitar 10 menit.

Jokowi diketahui menerima vaksin COVID-19 dengan jenis Sinovac. Hal tersebut diketahui setelah petugas medis menunjukan kepada awak media sesaat sebelum penyuntikan vaksin.

Adapun, petugas medis yang melakukan suntikan vaksin adalah Prof. Dr. Abdul Muthalib yang merupakan Wakil Ketua Tim Kedokteran Presiden.

Dalam proses vaksinasi ini, Presiden Joko Widodo harus melewati empat tahapan medis. Pertama adalah registrasi dan verifikasi data. Kedua skrining riwayat medis, kemudian tahap penyuntikan, dan yang terakhir adalah tahap monitoring selama 30 menit pasca penyuntikan untuk mengetahui efek dari pemberian vaksin.

Dalam pantauan redaksi, setelah proses vaksinasi ini Presiden Joko Widodo tampak beraktivitas normal seperti biasa.