Libur Panjang Selesai, Puan Minta Pemerintah Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani mengingatkan pemerintah mewaspadai lonjakan kasus COVID-19 setelah libur Idulfitri 1444 H berakhir. Ia mengimbau pemerintah kembali menguatkan pelaksanaan tracing dalam mengantisipasi kenaikan COVID-19 yang dipicu oleh varian baru sub varian Arcturus atau XBB 1.16.

“Kita harus mewaspadai potensi kenaikan COVID-19 usai libur. Pemerintah harus menyiapkan skenario terbaik apabila terjadi lonjakan kasus,” ucap Puan, Selasa 25 April.

“Pencegahan pertama yang perlu dilakukan Pemerintah adalah gerak cepat melakukan tracing secara cepat dan berkala. Mengingat saat libur Lebaran, masyarakat banyak melakukan mobilisasi,” imbuh perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Selain tracing, lanjut Puan, Pemerintah diminta menggencarkan surveilans atau pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi terkait kasus covid varian Arcturus yang telah terdeteksi di Indonesia sejak jelang Lebaran 2023.

Pemerintah pun harus optimal melakukan perawatan terhadap pasien yang sudah dipastikan terjangkit virus COVID-19. Termasuk memperhatikan pasien COVID-19 yang melakukan di rumah dengan pengawasan petugas kesehatan.

“Perawatan secara cepat dan tepat, memungkinkan pemerintah menekan kenaikan jumlah kasus COVID-19. Masyarakat yang sudah dinyatakan positif, harus diberi tindak lanjut nyata,” jelas Puan.

“Apabila tidak ada gejala, anjurkan isolasi di rumah, namun yang bergejala, pemerintah harus kembali menyiapkan rumah sakit sebagai ruang isolasi saat terjadi lonjakan,” tambahnya.

Puan juga meminta Pemerintah memastikan ketersediaan obat bagi pasien COVID-19. Tenaga kesehatan di seluruh daerah juga harus memadai dan disiapkan atas kondisi terburuk.

“Kita berharap tidak ada lagi lonjakan kasus, namun kita tetap harus siap dan jangan sampai lengah sehingga kondisi yang sudah baik ini terus bisa dipertahankan,” sebut Puan.

Lebih jauh, cucu Bung Karno ini mendorong Pemerintah untuk terus menggencarkan pelaksanaan vaksinasi dosis penguat (booster) Covid-19. Puan menyebut booster COVID-19 sangat dibutuhkan, terutama untuk orang-orang dari kelompok berisiko tinggi seperti lansia dan penderita komorbid, serta masyarakat dengan mobilitas tinggi.

“Saya harapkan Pemerintah terus menggencarkan vaksinasi booster. Dengan begitu, masyarakat cukup terlindungi meski ada peningkatan kasus COVID-19,” ungkap mantan Menko PMK itu.

Puan juga mengimbau masyarakat untuk terus menjalani hidup sehat dan terus disiplin protokol kesehatan. Selain menjaga diri sendiri, mewaspadai penularan COVID-19 perlu dilakukan dalam rangka menjaga keluarga dan orang-orang terdekat.

“Masyarakat agar aktif kembali memakai masker, terutama untuk orang yang sedang sakit , orang yang kontak erat dengan orang yang sedang sakit, dan apabila kita berada di keramaian dan kerumunan,” imbau Puan.

Meski begitu, masyarakat diminta untuk tidak panik terhadap potensi kenaikan kasus COVID-19 akibat varian Arcturus. Dengan disiplin protokol kesehatan dan mengikuti anjuran Pemerintah, Puan menyakini Indonesia tidak akan mengalami kenaikan kasus secara signifikan seperti yang terjadi di India dan Singapura.